Selain itu, figur seperti Yenny Wahid, putri mendiang Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, juga mencuat sebagai kandidat cawapres.
Yenny dilihat sebagai representasi Nahdlatul Ulama dan tokoh perempuan yang memiliki kedekatan dengan beberapa bakal capres seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Kehadirannya dapat memberikan alternatif yang kuat dalam persaingan politik.
Tak ketinggalan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga turut disoroti sebagai bakal cawapres yang berpotensi mendukung Ganjar Pranowo.
Erick Thohir dianggap memiliki daya tarik dan potensi elektabilitas yang mampu memberikan keuntungan bagi pasangan capres-cawapres tertentu.
Sementara itu, nama Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan bahkan Susi Pudjiastuti juga turut mewarnai bursa cawapres.
Dukungan dan spekulasi mengenai siapa yang akan menjadi pendamping para capres terus mengemuka.
Pilpres 2024 menjadi panggung dinamis di mana berbagai tokoh politik berjuang untuk mendapatkan tempat sebagai cawapres yang akan menemani capres terpilih.