Network
CilacapUpdate.com - Kisah hidup Ferdy Sambo, seorang mantan Kadiv Propam Polri, telah mencuri perhatian publik sejak kejadian tragis kematian Brigadir Yosua Hutabarat di rumahnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Mahkamah Agung (MA) akhirnya memutuskan hukumannya, menggantikan vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang awalnya menjatuhkan hukuman mati.
Profil lengkap Ferdy Sambo, termasuk berbagai aspek kehidupannya, menjadi sorotan dalam pandangan masyarakat.
Ferdy Sambo lahir pada tanggal 19 Februari 1973 di Barru, Sulawesi Selatan. Pria ini adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan tahun 1994. Kariernya di Kepolisian sangat mencolok dengan pengalaman luas dalam bidang reserse.
Dalam kurun waktu yang singkat, Ferdy Sambo mampu mencapai pangkat yang cukup tinggi, dari brigadir jenderal (brigjen) hingga inspektur jenderal (irjen).
Keberhasilannya dalam menjabat sebagai Kadiv Propam Polri pada 16 November 2020 membuatnya menjadi jenderal bintang dua termuda pada usia 48 tahun.
Perjalanan kariernya di Kepolisian Polri tidaklah mulus. Ferdy Sambo telah menjalani berbagai mutasi dan penugasan di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Apa Itu IKN? Ibu Kota Negara Baru, Wacana Megah di Tanah Kalimantan Timur
Dari Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat hingga Kapolres Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Ferdy Sambo terus menorehkan prestasi.
Sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, dia terlibat dalam penanganan beberapa kasus signifikan, seperti kebakaran Kejaksaan Agung pada 2020 dan kasus penerbitan surat jalan palsu Djoko Tjandra pada tahun yang sama.
Namun, perjalanan kariernya penuh liku-liku. Dia menghadapi masa sulit ketika terlibat dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir J.
Kehadirannya sebagai otak dari rencana pembunuhan tersebut mengguncang dunia kepolisian. Kapolri saat itu bahkan mencopotnya dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.
Ternyata, Ferdy Sambo telah menghadapi banyak tantangan selama hidupnya, baik dalam hal pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadinya. Dia menikah dengan drg Putri Candrawati dan dikaruniai tiga anak.
Kini, hukuman seumur hidup menjadi kenyataan yang harus dihadapinya setelah Mahkamah Agung menjatuhkan keputusan.***
