PWI Banyumas Sayangkan Larangan Wartawan Meliput Liga 3 PSSI, Liliek Darmawan: Tidak Etis dan Aneh

- 8 November 2023, 08:10 WIB
Ilustrasi : PWI Banyumas Sayangkan Larangan Wartawan Meliput Liga 3 PSSI, Liliek Darmawan: Tidak Etis dan Aneh
Ilustrasi : PWI Banyumas Sayangkan Larangan Wartawan Meliput Liga 3 PSSI, Liliek Darmawan: Tidak Etis dan Aneh /Pixabay/

CilacapUpdate.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyumas menyampaikan keprihatinannya terkait larangan meliput laga Persibas pada gelaran Liga 3 PSSI 2023, di Stadion Satria Purwokerto, Minggu 5 November lalu.

Atas tindakan tersebut, media massa di wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya bakal memboikot pemberitaan tim sepakbola Banyumas Persibas.

Hal tersebut tidak lepas dari buntut media officer Persibas melarang wartawan ketika akan melakukan peliputan pada Persibas Banyumas vs Tim PSIW Wonosobo, di Stadion Satria Purwokerto.

Ketua PWI Kabupaten Banyumas, Liliek Darmawan mengaku menyayangkan sikap yang dilakukan oleh pihak Persibas. Media yang seharusnya diajak kerjasama, untuk menyampaikan informasi kepada publik, malah dihalangi.

Baca Juga: Link Nonton dan Jadwal Korea Masters 2023, Putri KW Menghadapi dengan Kompatriotnya di Babak Pertama

"Kalau melihat kejadian seperti itu, kok sikapnya ngga etis yah, itu aneh. Bukannya digandeng untuk mempublikasikan, tapi malah dilarang," kata dia ketika dikonfirmasi, Selasa 7 November 2023.

Kalau memang ada regulasi baru, dia menjelaskan, seharusnya sudah disampaikan sebelum pelaksanaan pertandingan. Sehingga, bisa dikomunikasikan dengan media untuk mencari solusi yang tidak merugikan kedua belah pihak.

"Kalau memang ada aturan atau regulasi baru, harusnya beberapa hari sebelumnya sudah disampaikan, duduk bersama dan mencari win win solution. Kalau sudah sampai lokasi dan seperti itu kan mengecewakan," ujar dia.

Liliek menambahkan, mau melarang peliputan atau tidak, itu memang sepenuhnya jadi hak dari manajemen. Hanya saja, perlu diketahui awak media itu datang untuk melakukan peliputan. Menyampaikan informasi kepada khalayak, terutama penggemar Persibas yang tidak hadir langsung menyaksikan pertandingan.

"Wartawan datang ke lokasi, dalam hal ini peliputan pertandingan sepakbola, sama sekali tidak dalam rangka mencari atau mendapatkan keuntungan pribadi. Wartawan datang kan untuk liputan, tidak untuk membuat rusuh, mencuri, atau perbuatan yang menganggu acara. Peran kita kan memberikan informasi kepada masyarakat. Kenapa juga harus bayar," kata dia.

Ketua Asosiasi Jurnalis Indonesia (AJI) Purwokerto, Rudal Afghani, menyampaikan sepakbola merupakan bagian dari sarana hiburan masyarakat. Artinya publik berhak menikmati informasi perihal sepakbola dan tim kesayangannya.

"Media sebagai sarana penyebar informasi dan hiburan semestinya mendapat kemudahan akses dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi untuk publik," katanya.

Baca Juga: Shopee 11.11 Big Sale: Erigo dan JKT48 Kolaborasi Produk Eksklusif dengan Ilustrator Lokal

Dia melanjutkan, dalam hal liputan sepakbola yang sifatnya komersial. Baik panitia dan jurnalis baiknya duduk bersama untuk menentukan solusi agar publik bisa menikmati suguhan informasi sepakbola sebagai olahraga kegemaran masyarakat tanpa merugikan penyelenggara. Tetapi kalau kondisinya seperti itu, media di Banyumas boikot saja pemberitaan Persibas.

"Menghalangi kerja jurnalis tentu ada konsekuensi hukumnya, karena jurnalis dilindungi UU Pers," kata dia.

Sementara itu, Ketua Persibas Banyumas Sutarno menyampaikan permintaan maaf, atas kejadian tersebut. Dia menegaskan jika manajemen sama sekali tidak melarang media untuk melakukan peliputan. Bahkan justru diharapkan kehadirannya.

"Saya pribadi dan manajemen minta maaf, sama sekali tidak melarang. Dari dulu kita hubungan baik, bahkan nama Persibas dan para pemainnya menjadi besar itu tidak lepas dari peran media. Ini hanya karena mis komunikasi dadi pihak kita," kata dia.***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah