Network
CilacapUpdate.com - Salah satu DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) kampus Negri di Purwokerto yaitu UIN SAIZU kecam penyebaran foto spanduk tak senonoh saat aksi demo yang bertuliskan harga minyak kaya harga Me Chat mahal dan daripada BBM yang naik mending ayang yang naik.
Saat aksi demonstrasi pada Jumat, 8 April 2022 yang diselenggarakan oleh beberapa mahasiswa di Purwokerto, ada beberapa foto yang dirasa sedikit menyimpang terhadap norma sosial, foto tersebut beredar hingga viral di media sosial.
Pembawa spanduk tak senonoh tersebut diduga adalah salah seorang mahasiswa dari kampus UIN SAIZU Purwokerto, Karena dirasa bukan dari pihaknya yang menuliskan kata-kata tak pantas dan tak layak sebagai seorang Akademisi, akhirnya pimpinan Lembaga Eksekutif Mahasiswanya membuat Pers Rilis.
Dalam Pers Rilis yang dibuat oleh DEMA kampus UIN SAIZU, mereka menuliskan kekecewaan terkait spanduk yang beredar di media sosial tersebut, terlebih pihaknya juga tidak mengetahui siapa yang menulis kata-kata tersebut.
“Beredar spanduk yang kontroversial yang dipegang oleh salah satu Mahasiswa UIN SAIZU, spanduk tersebut mengundang pertanyaan dari berbagai pihak dari ranah regional sampai nasional, dalam rilis pers ini, DEMA UIN SAIZU selaku penggerak aksi massa menyatakan sikap bahwa spanduk yang bertuliskan : Daripada BBM yang naik mending ayang yang naik dan harga minyak kaya harga Me chat mahal, bukan berasal dari DEMA UIN SAIZU maupun mahasiswa yang bersangkutan” sebagimana dikutip CilacapUpdate dari Rilis Pers DEMA UIN SAIZU.
Baca Juga: Rilis BEM UI dan Cacatan Penting dari Keluarga Ade Armando, Dosen yang Alami Pengeroyokan saat Demo
Seperti kita ketahui bahwa setiap adanya aksi demonstarsi tentunya banyak sekali spanduk yang bertulisakan kata-kata satire yang mengandung unsur tuntutan, namun hal tersebut akan kurang bijaksana ketika bernuansa seksisme.
Dalam Pers Rilis yang dibuat oleh DEMA UIN SAIZU, pihaknya juga dengan tegas mengecam penyebaran foto terkait spanduk tak senonoh yang sudah menyebar untuk segera dihapus atau di take down.
