Perusahaan e-commerce seperti Alibaba pelan-pelan diberangus oleh Xi Jinping. Era kebangkitannya dianggap selesai.
Terlepas tuduhan tersebut benar atau karena indikasi lain sehubungan dekatnya pemilik Alibaba dengan mantan sekretaris Parta rival.
Pemerintah menganggap bahwa perusahaan tersebut semakin melebarkan kesenjangan. Menambah jarak ketidaksetaraan.
Dominasi pasar perusahaan memungkinkan mereka untuk memanipulasi harga sambil mengumpulkan data pribadi yang lepas dari perhatian pemerintah.
Pada tahun 2021, pejabat senior mulai menyebut e-commerce sebagai musuh.
Mereka menyebutnya 'ekspansi modal yang tidak teratur' yang mengejar keuntungan tinggi secara semberono dengan mengorbankan kebaikan bersama.
Baca Juga: Chinese Doctors Full Movie Online, Film Bertema Wabah Yang Merajai Box Office Movie China
Era Baru Kemakmuran Bersama dan Revolusi Teknologi
Digitalisasi industri, keamanan data, dan cloud komputasi milik negara menandai jeda jalan ninja Xi Jinping.
"Baosight, Maxscend, Sangfor, Supcon atau YoueData, mayoritas terdaftar di Shanghai atau Shenzhen, bukan New York dan Hong Kong. Mereka adalah hasil kolaborasi perusahaan negara dan swasta," ujar The Economist.
Semua perusahaan tersebut dikendalikan oleh pemerintah. Mereka bekerja untuk meningkatkan infrastruktur industri China untuk mengantarkan revolusi baru Xi Jinping.