Rusia Serang Ukraina, China Kok Malah Kembalikan Aturan Impor Gandum yang Sempat Dibekukan

- 26 Februari 2022, 11:17 WIB
ILUSTRASI : Produksi gandum di Rusia-Moskow. China kembali memperbolehkan aturan impor gandum dari Rusia yang sebelumnya pernah dibekukan. Hal tersebut menandakan hubungan bilateral antara China dan Rusia kembali erat akibat krisis Ukraina yang semakin parah.
ILUSTRASI : Produksi gandum di Rusia-Moskow. China kembali memperbolehkan aturan impor gandum dari Rusia yang sebelumnya pernah dibekukan. Hal tersebut menandakan hubungan bilateral antara China dan Rusia kembali erat akibat krisis Ukraina yang semakin parah. / rt/Ilya Naymushin

CilacapUpdate.com - China kembali memperbolehkan aturan impor gandum dari Rusia yang sebelumnya pernah dibekukan. Hal tersebut menandakan hubungan bilateral antara China dan Rusia kembali erat akibat krisis Ukraina yang semakin parah.

Pernyataan tersebut diumumkan oleh Administrasi Umum Bea Cukai China pada Kamis 24 Februari 2022, setelah peristiwa penyerangan di Ukraina berlangsung.

Dikutip dari South China Morning Post, dengan berlakunya kembali impor gandum, maka China dapat memberikan asistansi bagi ekonomi Rusia setelah Amerika Serikat dan sekutunya memberlakukan sanksi ekonomi pada Moskow.

Baca Juga: Serang Ukraina, Jepang Jatuhkan Sanksi Kepada Rusia, Sektor Ekonomi Jadi Sasaran

Pemberlakuan kembali impor itu merupakan realisasi dari kesepakatan yang dibuat saat Presiden Rusia, Vladimir Putin berkunjung ke Beijing pada awal bulan ini.

China sebelumnya membatasi impor beberapa bahan pangan kepada Rusia karena alasan kontaminasi jamur dan bakteri dalam bahan pangan yang diekspor Rusia. Setelah disetujuinya kesepakatan, Rusia akan menjamin keamanan barang ekspor.

Baca Juga: Rusia Umumkan Operasi Militer di Ukraina Hari Ini, Berikut Sejarah Konflik Dua Negara

Menanggapi krisis Ukraina, China melalui juru bicara Kemenlu, Hua Chunying menyatakan bahwa masalah keamanan dari semua pihak harus dihormati dan ditangani.

"The door for peacefully resolving the Ukraine issue through dialogue and negotiation should not be closed. (Pintu untuk menyelesaikan masalah Ukraina secara damai melalui dialog dan negosiasi tidak boleh ditutup)," ujar Hua Chunying melalui akun twitter @SpokespersonCHN pada Kamis ini.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x