Network
CilacapUpdate.com - Kalimantan Timur akan segera menjamu kehadiran bandara super megah yang tak hanya akan mengubah wajah wilayah ini tetapi juga mengejutkan dunia dengan desain arsitektur yang unik. Bandara ini akan terletak di IKN Nusantara, ibukota Indonesia baru di Kalimantan Timur.
Bandara ini bukan sekadar bandara biasa, namun Bandara Very Very Important Person (VVIP), yang akan menjadi sebuah ikon bagi Kalimantan Timur dan Indonesia.
Saat ini, pemerintah pusat di bawah pimpinan Menhub telah memutuskan untuk mendukung percepatan pembangunan bandara VVIP ini, baik dari sisi udara maupun darat.
Proses persiapan pembangunan telah dimulai, dengan fokus pada desain landasan pacu dan terminal. Pemerintah berambisi agar bandara ini bisa digunakan pada 17 Agustus 2024, memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Kreatif dan Praktis: Ide Bekal Sekolah Terbaru - Lumpia Udang Nori Ala Cafe untuk Anak Anda
Tak hanya karena ukuran dan fasilitasnya yang mewah, bandara ini akan menjadi salah satu yang unik dalam segi desainnya.
Dengan dana sebesar Rp 680 miliar, bandara ini akan mencerminkan kearifan lokal Kalimantan yang diintegrasikan dengan unsur modern.
Presiden Jokowi sendiri menekankan pentingnya menjaga lingkungan sekitar bandara. Desain bandara VVIP akan mencakup unsur-unsur kearifan lokal, seperti desain terminal bandara yang bernuansa Rumah Panjang, Burung Rangkok, dan lukisan garis lengkung khas Kalimantan.
Rumah Panjang adalah rumah khas suku Dayak, salah satu suku asli Kalimantan, yang akan menjadi ciri khas pada bangunan bandara dan pelabuhannya.
Kemudian, Burung Rangkok, sebuah burung endemik Kalimantan, juga akan menjadi bagian penting dalam desain bandara VVIP di IKN Nusantara.
Lukisan garis lengkung khas Kalimantan akan ditampilkan dengan sentuhan modern pada desain bandara dan pelabuhan. Semua ini merupakan upaya untuk memadukan kekayaan budaya lokal dengan desain yang memenuhi standar global.
Tentang spesifikasi teknis, bandara VVIP ini akan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, memungkinkan pendaratan pesawat berbadan lebar.
Terminal bandara VVIP di IKN akan dibangun di lahan seluas 7.000 meter persegi, dengan area VVIP seluas kurang lebih 1.500 meter persegi.
Pendanaan untuk pembangunan bandara VVIP berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 680 miliar, menunjukkan komitmen pemerintah untuk memajukan infrastruktur di wilayah ini.
Adi Purnomo, Yori Antar, dan Reza Wahjudi, adalah arsitek-arsitek ternama yang terlibat dalam merancang desain bangunan bandara VVIP ini.
Mereka akan berkolaborasi untuk menciptakan sebuah karya seni arsitektur yang tak hanya indah secara visual tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan.
Dengan berita ini, tampaknya Indonesia sedang melangkah maju dengan pembangunan infrastruktur yang mengesankan dan berorientasi pada budaya.
Bandara super megah di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, akan menjadi sebuah inovasi yang tak hanya akan memudahkan mobilitas penduduk, tetapi juga akan menjadi titik stol ekonomi dan budaya di wilayah ini.
Selain memberikan akses yang lebih baik ke Kalimantan Timur, bandara ini akan menjadi tujuan wisata yang menarik dan sebuah lambang kemajuan bagi negara.
Desain unik dan perpaduan kearifan lokal dengan modernitas akan memberikan kesan mendalam pada pengunjung, menciptakan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang keanekaragaman budaya Indonesia.
Selain itu, komitmen pemerintah untuk menjaga lingkungan sekitar bandara menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap pelestarian alam.
Dengan demikian, bandara ini juga akan menjadi contoh pembangunan berkelanjutan di Indonesia, memperkuat citra negara sebagai pelopor dalam menjaga lingkungan.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Saldo BNI TapCash Terbaru: ATM, Aplikasi TapCash Go, dan Mesin EDC
Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, Indonesia akan mendapatkan aset berharga dalam bentuk bandara megah dengan identitas unik, yang akan memajukan Kalimantan Timur dan negara secara keseluruhan.
Ini adalah contoh bagaimana investasi dalam infrastruktur yang cerdas dan berorientasi budaya dapat membawa manfaat jangka panjang, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dalam melestarikan warisan budaya yang berharga.***
