Tidaklah mudah untuk merancang, membangun, dan mempertahankan Bandara di atas permukaan air yang terus bergerak.
Kemudian, ada pertanyaan tentang kemungkinan keterlambatan dalam perencanaan dan pelaksanaan.
Meskipun di awal tampak seperti proyek yang bisa diselesaikan dalam waktu dua tahun, kenyataannya seringkali lebih rumit.
Bahkan proyek-proyek pembangunan darat yang lebih sederhana pun sering mengalami penundaan, apalagi proyek sekompleks ini.
Namun, seperti yang sering terjadi dalam proses pembangunan, rencana bisa berubah. Tak lama setelah rencana Bandara mengapung di atas laut mulai mengemuka, keputusan mengejutkan diambil: proyek akan dibangun di tanah darat di wilayah Karawang.
Rencana ini menunjukkan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan dan adaptasi terhadap perubahan situasi.
Kesimpulannya, impian tentang Bandara mengapung di atas laut di Banten mungkin belum akan segera terwujud.
Meskipun proyek ini memiliki potensi luar biasa untuk mengubah paradigma pembangunan dan konektivitas di daerah tersebut, kenyataan seringkali lebih rumit daripada impian.