Misalnya, dengan menggunakan ceteris paribus, dapat dipahami bahwa kenaikan upah akan mengurangi jumlah pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Namun, ada juga kekurangan dalam penggunaan ceteris paribus dalam analisis ekonomi. Pertama, ceteris paribus dapat menyederhanakan situasi ekonomi yang kompleks.
Dalam kehidupan nyata, faktor-faktor ekonomi saling terkait dan seringkali berubah secara bersamaan.
Mengabaikan interaksi dan perubahan faktor lain dalam analisis ceteris paribus dapat menghasilkan gambaran yang terlalu sederhana dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
Misalnya, dalam analisis permintaan suatu barang dengan menggunakan ceteris paribus, asumsi bahwa faktor-faktor lain tetap konstan dapat mengabaikan pengaruh pendapatan konsumen atau faktor eksternal lainnya yang sebenarnya dapat mempengaruhi permintaan barang tersebut.
Kedua, ceteris paribus tidak mempertimbangkan ketidakpastian yang mungkin terjadi dalam lingkungan ekonomi. Dalam kehidupan nyata, banyak faktor ekonomi yang tidak dapat dikendalikan dan berubah secara dinamis.
Ceteris paribus mengabaikan perubahan tersebut dan tidak memperhitungkan ketidakpastian yang mungkin terjadi.
Hal ini dapat menyebabkan hasil analisis yang tidak akurat atau tidak relevan, terutama ketika terjadi perubahan mendadak dalam faktor-faktor ekonomi yang tidak diantisipasi sebelumnya.