CilacapUpdate.com - Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan, yang terletak di Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, merupakan salah satu institusi pendidikan Islam yang memiliki sejarah panjang dan warisan budaya dakwah yang kaya.
Didirikan pada 24 November 1925 oleh tokoh ulama KH. Badawi Hanafi, pondok pesantren ini telah berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu, tetapi tetap setia pada semangat awalnya untuk menyebarkan keagamaan dan mencerdaskan bangsa.
Jejak Sejarah yang Mendalam
KH. Badawi Hanafi, tokoh utama di balik berdirinya Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin Kesugihan, lahir di kampung Brengkelan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sekitar tahun 1885 M. Ia merupakan bagian dari garis keturunan ulama yang panjang, dengan nasabnya yang dapat ditelusuri hingga zaman Mataram.
Ayahnya, KH. Fadlil, adalah seorang pedagang pakaian yang lahir di Kota Purworejo pada tahun 1847. Beliau dikenal sebagai sosok yang religius, rajin berdzikir, dan senantiasa membawa tasbihnya.
Tidak hanya itu, KH. Fadlil juga terkenal sebagai pribadi yang murah hati, ramah, dan suka menolong fakir miskin. Beliau bahkan memberikan pinjaman kepada pedagang kecil tanpa mengharapkan keuntungan.
Meskipun memberikan pinjaman, beliau tidak pernah menagihnya, bahkan ketika memerlukannya.
Keseharian KH. Fadlil adalah berdagang kain, dan dalam sela-sela pekerjaannya, ia aktif dalam berdakwah Islam.
Beliau hijrah ke Kesugihan pada tahun 1910 dan tinggal di dusun Salakan, di sebelah utara lapangan sepak bola Kesugihan saat ini. Selanjutnya, pada tahun 1914, beliau pindah ke dusun Platar, sebelah selatan stasiun Kereta Api Cilacap.