3 Bulan 222 Kasus DB, Dinas Kesehatan Cilacap: Perlu Tindakan Cepat dan Sinergitas

1 April 2024, 14:48 WIB
Ilustrasi DB : 3 Bulan 222 Kasus DB, Dinas Kesehatan Cilacap: Perlu Tindakan Cepat dan Sinergitas /Kemenkes

CilacapUpdate.com - Kabupaten Cilacap kembali bergerak cepat dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat, terutama kasus Demam Berdarah yang mengalami peningkatan selama tahun 2024 ini.

Kali ini, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Cilacap mengadakan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pengendalian Demam Berdarah (DB) sebagai respons terhadap meningkatnya kasus Demam Berdarah yang mencapai angka alarm 222 kasus sepanjang tahun 2024.

Rapat yang dihelat di Gedung Sumekar PKK Kabupaten Cilacap pada Rabu (27/3/2024) itu dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Sujito, serta berbagai kepala dinas dan tokoh terkait.

Dr. Pramesti Griana Dewi, Kepala Dinkes KB, dalam laporannya menyampaikan keprihatinan atas peningkatan drastis kasus demam berdarah di wilayah tersebut.

"Kasus demam berdarah di Kabupaten Cilacap pada tahun 2024 mencapai angka 222 sejak Januari hingga 26 Maret lalu. Angka ini mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 103 kasus. Hal ini menunjukkan perlunya tindakan cepat dan sinergi dari berbagai pihak terkait," ujarnya.

Baca Juga: Patroli Keamanan BBM! Polresta Cilacap Inspeksi SPBU, Pastikan Stok Aman dan Harga Stabil

Selain itu, dr. Pramesti juga mengungkapkan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Dinkes KB untuk menanggulangi kasus demam berdarah, antara lain dengan menerbitkan Surat Edaran Bupati serta Surat Sekretaris Daerah terkait peningkatan kasus tersebut.

"Kami telah menerbitkan Surat Edaran Bupati pada bulan Februari dan Surat Sekda pada tanggal 8 Maret sebagai langkah awal dalam mengatasi situasi ini. Semua upaya ini tentunya memerlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak terkait," tambahnya.

Lebih lanjut, dr. Pramesti juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya waspada terhadap penyakit Leptospirosis, terutama di daerah yang rawan banjir.

"Munculnya surat edaran dari Kementerian Kesehatan terkait Leptospirosis menambah urgensi bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah yang sering dilanda banjir. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan ini," tandasnya.

Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Sujito, menggarisbawahi pentingnya peran semua sektor dalam menangani kasus demam berdarah.

"Kita membutuhkan dukungan penuh dari seluruh sektor untuk menghadapi situasi ini. Oleh karena itu, hari ini kita menggelar Rapat Lintas Sektor untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menangani masalah ini," ucapnya.

Baca Juga: 12 Remaja di Cilacap Diringkus Saat Hendak Tawuran, Sarung Berisi Batu Diamankan

Sujito juga memberikan instruksi kepada para Camat untuk melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di wilayah masing-masing sebagai upaya preventif.

"Para Camat diharapkan untuk segera menginstruksikan kepada para Kepala Desa untuk melakukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di lingkungan mereka masing-masing. Langkah-langkah ini harus dilaporkan secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam menekan penyebaran demam berdarah," jelasnya.

Rencana Tindak Lanjut yang telah dirumuskan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap juga diungkapkan, termasuk pembentukan Pokjanal DBD serta kegiatan monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan secara rutin.

Acara tersebut ditutup dengan pemaparan dari Kepala Balai Kesehatan Masyarakat Magelang, dr. Retno Mratihatani, serta diskusi antara peserta rapat untuk merumuskan langkah-langkah lebih lanjut dalam mengatasi masalah kesehatan ini.***

Editor: Lutfi Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler