CilacapUpdate.com - Kekeringan Melanda Cilacap, Warga 7 Desa di 4 Kecamatan Berjuang untuk Mendapatkan Air Bersih. Dampak buruk dari kekeringan mulai terasa di tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Ketika cuaca panas menjadi pemandangan sehari-hari, warga di Desa Bojong, Kawunganten, dan Kubangkangkung di Kecamatan Kawunganten; Desa Rawaapu dan Bulupayung di Kecamatan Patimuan; Desa Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur; serta Desa Karanggintung di Kecamatan Gandrungmangu harus berjuang keras mengatasi krisis air.
Meski demikian, dia menambahkan, belum semua wilayah dusun di tujuh desa itu terdampak kekeringan.
"Total ada 12 dusun di tujuh desa tersebut yang mengalami kekeringan dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 8.344 jiwa dari 2.764 keluarga," kata dia dikutip dari Antara.
Budi Setyawan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, berbicara tentang skenario tanpa hujan yang berkepanjangan. Ia mengungkapkan bahwa 12 dusun di tujuh desa tersebut mengalami kekeringan, dan tak kurang dari 8.344 jiwa dari 2.764 keluarga terdampak akibat situasi ini.
Menyadari krisis ini, BPBD Kabupaten Cilacap telah mengambil langkah cepat. Mereka telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 31 tangki pada Rabu (2/8) untuk membantu warga-warga yang terjebak dalam kekeringan ini.
Meski banyak yang membutuhkan bantuan, tampaknya Desa Bojong menjadi yang paling merasakannya. Di desa ini, tiga dusun - Bugelsampang, Jayagiri, dan Gunungjaya - berjuang mengatasi kekeringan parah.
Bantuan air bersih telah mencapai mereka dalam jumlah besar, dengan total 13 tangki air yang telah disalurkan. Dusun Bugelsampang menerima enam tangki, Jayagiri menerima lima tangki, sementara Gunungjaya menerima dua tangki bantuan air bersih.
"Total bantuan air bersih yang telah disalurkan ke Desa Bojong hingga saat ini mencapai 13 tangki dengan perincian untuk Dusun Bugelsampang sebanyak enam tangki, Jayagiri sebanyak lima tangki, dan Gunungjaya sebanyak dua tangki," dia menambahkan.
Situasi ini menunjukkan betapa berharganya air di tengah-tengah kekeringan yang melanda. Masyarakat dan pihak berwenang bekerja keras untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar ini terpenuhi dan bahwa dampak buruk dari kekeringan ini dapat diminimalkan.***