Menilik Proyek Smelter Nikel Terbesar di Sulawesi Tengah yang Diklaim Mampu Kurangi Emisi Karbon

- 8 Januari 2024, 12:08 WIB
Ilustrasi pembangunan smelter : Proyek Smelter Nikel Terbesar di Sulawesi Tengah Mengurangi Emisi Karbon: Perubahan Game Changer dalam Industri
Ilustrasi pembangunan smelter : Proyek Smelter Nikel Terbesar di Sulawesi Tengah Mengurangi Emisi Karbon: Perubahan Game Changer dalam Industri /PT AMNT

Meskipun awalnya ditargetkan untuk selesai pada tahun 2025, pembangunan proyek ini telah dimulai sejak Februari 2023, menunjukkan komitmen yang kuat untuk menghadirkan perubahan besar di industri ini.

Lokasi proyek ini yang berada di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, adalah pilihan strategis. Daerah ini memiliki cadangan nikel yang melimpah, dan proyek smelter nikel ini akan berlokasi di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi.

Pabrik pengolahan sendiri terletak di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir. Ini adalah lokasi yang memungkinkan akses yang mudah ke sumber daya alam yang diperlukan untuk operasi proyek ini.

Saat proyek ini pertama kali dimasukkan dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN) pada tahun 2022, itu adalah pengakuan atas signifikansi proyek ini dalam pengembangan ekonomi Indonesia.

Namun, yang membuat proyek ini benar-benar istimewa adalah pendekatannya yang berkelanjutan terhadap lingkungan.

Smelter nikel ini adalah pabrik smelter hijau pertama di Indonesia yang beroperasi berdasarkan gas LNG. Liquid Natural Gas adalah bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan daripada opsi konvensional seperti batu bara.

Dengan mengadopsi teknologi ini, proyek ini akan membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan selama operasi pertambangan dan pengolahan.

Tapi apa yang membuat proyek ini begitu luar biasa dalam upaya mengurangi emisi karbon? Jawabannya terletak pada teknologi yang digunakan, yaitu Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

RKEF adalah metode canggih yang menggunakan sumber daya listrik dari gas alam. Ini adalah langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.

Menurut pernyataan dari vale.com, proyek Morowali berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga 33 persen pada tahun 2030. Ini adalah langkah nyata dalam mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

Halaman:

Editor: Lutfi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x