Sejarah dan Pesona Jembatan Merah Surabaya: Jadi Saksi Arek-arek Suroboyo yang Memantik Peristiwa Berdarah

- 23 Oktober 2023, 12:05 WIB
Sejarah dan Pesona Jembatan Merah Surabaya: Jadi Saksi Arek-arek Suroboyo yang Memantik Peristiwa Berdarah
Sejarah dan Pesona Jembatan Merah Surabaya: Jadi Saksi Arek-arek Suroboyo yang Memantik Peristiwa Berdarah /tripadvisor


CilacapUpdate.com - Surabaya, sebuah kota yang begitu kaya akan sejarahnya, dengan bangga memegang predikat "Kota Pahlawan." Sebagai sebuah kota yang berperan besar dalam perjuangan melawan penjajah, Surabaya telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa bersejarah yang membentuk karakter dan semangat warganya.

Salah satu saksi bisu yang paling mencolok adalah Jembatan Merah, yang membentang megah di atas Kali Mas.

Mari kita membahas lebih dalam tentang sejarahnya, bagaimana jembatan ini menyaksikan peristiwa berdarah yang memantik semangat Arek-arek Suroboyo, dan bagaimana Jembatan Merah kini menjadi destinasi wisata yang menakjubkan di Kota Pahlawan.

Jembatan Merah: Sebuah Ikon Kota Pahlawan

Jembatan Merah, dulunya dikenal dengan nama Roode Brug, adalah salah satu ikon Kota Surabaya yang tak lekang oleh waktu. Bangunan ini berdiri megah di Jalan Kembang Jepun, Kecamatan Pabean Cantikan, dan menjadi salah satu saksi bisu dari sejarah panjang kota ini.

Baca Juga: Update Kecelakaan di Kedungreja Cilacap: Pengemudi Berusia 17 Tahun, Korban Luka 30, Meninggal Dunia 1 Orang

Dalam bahasa Belanda, Roode Brug berarti Jembatan Merah, dan identitasnya sebagai "Jembatan Merah" sangat tepat menggambarkan warna cat merah yang menjadi ciri khasnya. Jembatan ini pertama kali dibangun pada tahun 1809, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, dengan panjang 40 meter dan lebar 20 meter yang menjulang di atas Kali Mas.

Pada tahun 1890, saat pemerintah Belanda masih berkuasa, Jembatan Merah mengalami perombakan besar-besaran. Pagar pembatas jembatan yang semula terbuat dari kayu diganti dengan besi.

Perubahan ini menandai transformasi besar dalam sejarah fisik jembatan. Namun, peran Jembatan Merah dalam sejarah tidak hanya terbatas pada konstruksi fisiknya. Jembatan ini memiliki peran penting dalam perjuangan Arek-arek Suroboyo melawan sekutu selama tahun 1945.

Jembatan Merah sebagai Saksi Perjuangan Berdarah

Sebagai sejarah panjang Kota Surabaya mencatat, Jembatan Merah menjadi salah satu tempat penting dalam perjuangan Arek-arek Suroboyo melawan sekutu pada tahun 1945.

Saat itu, Jembatan Merah adalah akses satu-satunya yang menghubungkan Kali Mas dengan gedung pemerintahan Kota Surabaya. Dalam hal ini, jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung fisik antara dua sisi sungai, tetapi juga sebagai simbol perlawanan rakyat Surabaya.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Surabaya, Jembatan Merah juga menjadi lokasi terjadinya pertempuran yang merenggut nyawa Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby, seorang pemimpin tentara sekutu.

Baca Juga: Update Terbaru! Tabel Pinjaman BRI 2023 Non KUR Sebesar Rp 500 Juta dan Syarat Bonus Kupedes, Cicilan Berapa?

Mallaby tewas dalam aksi baku tembak dengan Arek-arek Suroboyo, yang kemudian memicu terjadinya peristiwa bersejarah pada 10 November 1945. Peristiwa ini menandai awal dari perang sengit yang dilancarkan oleh rakyat Surabaya untuk mengusir sekutu dari tanah air.

Jembatan Merah saat itu bukan hanya menjadi saksi bisu dari pertempuran, melainkan juga menjadi titik penting dalam perjuangan yang berdarah.

Rakyat Surabaya, termasuk Arek-arek Suroboyo, bersatu dalam semangat juang yang membara, dan jembatan ini menjadi simbol keberanian dan tekad untuk membela kemerdekaan.

Jembatan Merah: Warisan Bersejarah yang Tetap Megah

Hingga saat ini, Jembatan Merah tetap megah berdiri di sisi utara Kota Surabaya. Ciri khasnya, warna merah pada bagian pagar pembatas sungai, masih dipertahankan sebagaimana semula.

Jembatan ini tidak hanya merupakan ikon sejarah, melainkan juga warisan bersejarah yang tetap berfungsi sebagai penghubung vital antara dua sisi sungai. Pada waktu-waktu tertentu, warna merah cerah pada jembatan ini mengingatkan warga Surabaya akan perjuangan dan semangat juang yang telah membangun kota ini.

Jembatan Merah: Destinasi Wisata Kota Surabaya

Selain menjadi tempat bersejarah, Jembatan Merah juga telah menjalani transformasi menjadi destinasi wisata yang menarik. Wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dapat mengunjungi Jembatan Merah untuk merasakan aura sejarah dan keindahan arsitektur bangunan tersebut.

Baca Juga: Makna di Balik Nama 3 Kabupaten di Sumatera Utara: Siapa Sangka Nama Medan berasal dari Bahasa Tamil?

Pada hari-hari tertentu, pengunjung dapat menikmati atraksi budaya dan pertunjukan yang menghidupkan kembali semangat perjuangan Arek-arek Suroboyo. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sungai yang tenang di bawah jembatan dan merasakan kesejukan angin yang berhembus.

Ada pula berbagai kafe dan toko suvenir di sekitar Jembatan Merah yang menjual makanan dan barang-barang khas Surabaya. Wisatawan dapat mencicipi kuliner khas Surabaya sambil menikmati pemandangan jembatan yang ikonik.

Dengan daya tarik sejarah dan budaya yang dimilikinya, Jembatan Merah telah menjadi salah satu destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi Kota Surabaya.***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x