Lasem dikenal sebagai tempat tinggal komunitas Tionghoa-Indonesia yang unik. Kota ini menjadi pusat budaya Tionghoa dan memiliki warisan yang kaya dalam bentuk arsitektur, tradisi, dan festival. Dalam lingkungan yang padat ini, keunikan kultural memancar.
Wilayah Terpadat Lainnya
Selain Kecamatan Rembang dan Lasem, ada empat wilayah lain di Kabupaten Rembang yang memiliki kepadatan penduduk yang signifikan:
Kecamatan Kragan: Dengan kepadatan penduduk mencapai 990 jiwa per kilometer persegi, Kragan memiliki posisi penting dalam struktur demografi kabupaten ini. Ini adalah wilayah yang dinamis dengan aktivitas ekonomi yang kuat.
Kecamatan Sluke: Dengan 780 jiwa per kilometer persegi, Sluke memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan sosial dan ekonomi Kabupaten Rembang.
Kecamatan Pancur: Dengan kepadatan penduduk mencapai 727 jiwa per kilometer persegi, Pancur menunjukkan komunitas yang hidup dan beragam, yang ikut membentuk wajah demografi kabupaten.
Kecamatan Kaliori: Kaliori adalah wilayah dengan kepadatan penduduk sekitar 690 jiwa per kilometer persegi, yang menandakan bahwa di Kabupaten Rembang, setiap kecamatan memiliki peran dan kontribusi unik dalam membangun masyarakat yang beragam.
Baca Juga: Keajaiban Alam Biak Numfor: Tersembunyi di Ujung Indonesia, 4 Destinasi Wisata yang Memukau
Pertanyaan yang Muncul
Dalam menggali lebih dalam tentang demografi Kabupaten Rembang, beberapa pertanyaan menarik muncul.
Mengapa Kecamatan Lasem memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, dan apa dampaknya pada budaya dan ekonomi lokal?
Apa tantangan yang dihadapi wilayah-wilayah terpadat ini dalam hal pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya?