Dari Pusat Kesehatan Bersejarah ke Pusat Perbelanjaan Modern: Kisah Rumah Sakit Tertua di Surabaya

- 18 September 2023, 20:50 WIB
Dari Pusat Kesehatan Bersejarah ke Pusat Perbelanjaan Modern: Kisah Rumah Sakit Tertua di Surabaya/Dok. Instagram.com
Dari Pusat Kesehatan Bersejarah ke Pusat Perbelanjaan Modern: Kisah Rumah Sakit Tertua di Surabaya/Dok. Instagram.com /

CilacapUpdate.com - Surabaya, sebuah kota yang kaya akan sejarah, telah menyaksikan berbagai perubahan signifikan sepanjang zaman.

Salah satu perubahan paling mencolok adalah transformasi sebuah rumah sakit tua yang telah berdiri selama 215 tahun menjadi sebuah kenangan yang hilang dalam kerumitan perkembangan kota ini.

Rumah sakit ini bukan hanya rumah sakit tertua di Surabaya, tetapi juga rumah sakit terbesar pada masanya.

Namun, saat ini, hanya tersisa cerita-cerita yang mengenang kejayaannya, sementara bangunannya telah menghilang dari pandangan.

Inilah kisah menarik tentang Rumah Sakit Simpang, yang pada masanya menjadi pusat perawatan kesehatan terkemuka, dan bagaimana takdirnya berubah menjadi pusat perbelanjaan modern yang dikenal sebagai Delta Plaza Surabaya.

Baca Juga: Sultan Iskandar Muda: Transformasi Seabad dari Bandara Blang Bintang Hingga Nama Pahlawan Aceh

Rumah sakit adalah salah satu infrastruktur yang telah ada di Indonesia sejak zaman penjajahan Hindia-Belanda.

Rumah sakit pertama kali dibangun di Surabaya pada tahun 1808-1811, ketika Indonesia masih dikuasai oleh pemerintah Hindia-Belanda.

Rumah sakit ini menjadi sebuah monumen sejarah yang berdiri kokoh selama dua abad lebih jika masih ada saat ini.

Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, Rumah Sakit Simpang, atau dikenal sebagai Rumah Sakit Centrale Burgerlijke Zeinkeninrichting bij Simpang, menjadi salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya.

Berlokasi di Jalan Pemuda, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, rumah sakit ini adalah bukti nyata keberadaan sistem perawatan kesehatan yang maju pada masanya.

Rumah sakit ini dibangun atas perintah Gubernur Willem Herman Deandles, seorang pejabat Hindia-Belanda.

Dalam sejarahnya, Rumah Sakit Simpang memainkan peran penting dalam menyediakan perawatan medis bagi warga Surabaya dan sekitarnya.

Namun, seperti halnya semua hal di dunia ini, perubahan adalah bagian tak terhindarkan dari perjalanan sejarah.

Pada tahun 1938, sebuah rumah sakit baru dibangun di Surabaya untuk mendukung Rumah Sakit Simpang. Rumah sakit baru ini awalnya dikenal sebagai Rumah Sakit Nieuwe CBS di Desa Karangmanjangan.

Baca Juga: 25 Hotel Bintang 3 Terfavorit di Solo untuk Liburan Mengesankan, Cocok untuk Event atau Sekadar Menginap!

Seiring berjalannya waktu, rumah sakit ini lebih dikenal dengan nama Rumah Sakit Karangmanjangan. Pada tahun 1951-1954, seluruh pelayanan di Rumah Sakit Simpang dipindahkan ke Rumah Sakit Karangmanjangan, kecuali layanan bedah akut.

Namun, perkembangan tidak berhenti di sana. Pada tahun 1980, seluruh pelayanan kesehatan yang masih ada di Rumah Sakit Simpang dipindahkan ke Rumah Sakit Karangmanjangan.

Akibatnya, Rumah Sakit Simpang menjadi benar-benar kosong, tanpa aktivitas pelayanan kesehatan apa pun.

Perubahan besar lainnya terjadi ketika tanah bekas Rumah Sakit Simpang dijual. Di atas lahan yang dahulu digunakan untuk merawat pasien, sekarang berdiri sebuah pusat perbelanjaan modern yang dikenal sebagai Delta Plaza Surabaya.

Delta Plaza Surabaya adalah salah satu destinasi belanja yang cukup populer di kota ini, yang menyediakan berbagai macam barang dan hiburan untuk warga Surabaya.

Meskipun Delta Plaza Surabaya menjadi bagian penting dari kehidupan kota, kenangan akan Rumah Sakit Simpang tetap hidup dalam ingatan orang-orang yang pernah berhubungan dengan tempat ini. Ini adalah contoh nyata bagaimana sejarah dan perkembangan kota bisa mengubah wajahnya secara dramatis.

Baca Juga: Penginapan Nyaman di Surabaya: Rate Mulai Rp200 Ribuan, 19 Hotel Bintang 3 Ini Berlokasi Pusat Kota

Di sisi lain, Rumah Sakit Karangmanjangan, yang pernah menjadi penyokong Rumah Sakit Simpang, masih terus beroperasi hingga saat ini.

Namun, rumah sakit ini telah mengalami beberapa perubahan penting, termasuk perubahan nama menjadi Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo.

Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi medis, rumah sakit ini terus berinovasi untuk memberikan perawatan kesehatan terbaik kepada masyarakat Surabaya.

Sebagai pusat perawatan kesehatan yang besar dan bersejarah di Surabaya, Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo juga memiliki peran yang penting dalam pendidikan medis.

Banyak dokter dan tenaga medis terbaik Indonesia telah dilatih dan mendapatkan pengalaman berharga di rumah sakit ini.

Ini adalah warisan dari masa lalu yang terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat.

Sebagai akhir dari kisah ini, kita dapat melihat bagaimana sebuah bangunan yang dulunya menjadi simbol perawatan kesehatan terkemuka di Surabaya berubah menjadi pusat perbelanjaan modern yang dinamis.

Ini adalah cerminan dari bagaimana sejarah, perubahan sosial, dan perkembangan kota dapat memengaruhi infrastruktur dan tatanan keseharian kita.

Dengan perubahan ini, kita diingatkan untuk merayakan sejarah kita, bahkan ketika bangunan fisiknya telah lenyap.

Baca Juga: Berapa Gaji Pensiunan PNS di Kabupaten Buru Selatan per Bulan? Berikut Tabel Detail Gaji Pensiunan 2024

Rumah Sakit Simpang mungkin hanya tinggal kenangan, tetapi warisan perawatan kesehatannya tetap hidup dalam cerita dan ingatan kita.

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo terus menjadi penjaga kesehatan masyarakat Surabaya dengan penuh dedikasi.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa sejarah adalah bagian integral dari identitas kita, dan kita harus menjaga dan menghormatinya meskipun bentuk fisiknya berubah seiring berjalannya waktu.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah