CilacapUpdate.com - Area yang dulunya dipenuhi dengan aktivitas pertambangan batubara kini telah berubah menjadi sebuah telaga cantik yang memikat hati di Kalimantan Timur (Kaltim).
Transformasi ini bukan hanya inovatif, tetapi juga menandai upaya penting dalam memanfaatkan kembali lahan bekas tambang batubara yang sudah tidak digunakan.
Di balik keindahannya, Telaga Batu Arang menggambarkan komitmen serius dalam melakukan reklamasi pasca tambang serta berperan sebagai destinasi pariwisata yang menarik.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan menakjubkan dari lahan bekas tambang menjadi destinasi wisata yang menginspirasi.
Baca Juga: Desa Wisata Pongkar di Kepulauan Riau: Surganya Destinasi Wisata Alam yang Memikat
Mengatasi Warisan Lahan Bekas Tambang
Kegiatan pertambangan seringkali meninggalkan jejak berupa lahan bekas tambang yang tidak produktif.
Alat berat seperti ekskavator dan truk besar digunakan untuk menggali batubara, meninggalkan bekas lubang yang luas dan tak terpakai. Oleh karena itu, reklamasi pasca tambang adalah suatu keharusan.
Ini bukan hanya tentang menjaga lahan, tetapi juga tentang keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan yang pernah digunakan untuk aktivitas tambang.
Reklamasi Pasca Tambang: Membuka Peluang Baru
Salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap lahan bekas tambang adalah dengan mengubahnya menjadi destinasi pariwisata.
Inilah yang telah terwujud di Kaltim dengan hadirnya Telaga Batu Arang. Meskipun berjarak sekitar 177 kilometer dari ibu kota Kaltim, Samarinda, tempat ini menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Baca Juga: Eksplorasi Keindahan Desa Wisata Sekapuk: Tempat Tersembunyi di Balik Kota Industri Gresik
Area bekas tambang seluas 270 hektare yang dimiliki oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) telah direklamasi sejak tahun 2001. Telaga seluas 12,43 hektare yang dulunya adalah kolam pengendapan kini menjadi daya tarik utama.
Eco Tourism: Menghidupkan Kembali Lahan
Dengan mengadopsi konsep ecotourism, kawasan ini telah berubah menjadi destinasi wisata yang mengedukasi.
Selain Telaga Batu Arang, pengunjung dapat mengeksplorasi kebun botani dan hewan yang telah mendiami lahan rehabilitasi ini. Air dari telaga tergolong kelas A, yang menjadikannya sebagai sumber potensial air minum dan pasokan PDAM.
Keberadaan Bukit Padang di sekitar area ini memungkinkan pengunjung melihat Taman Nasional Kutai, Sungai Sangatta, area pertambangan KPC, serta pemandangan telaga yang spektakuler.
Baca Juga: Desa Wisata Ketapanrame di Jawa Timur: Keindahan Alam yang Memukau dan Penghargaan Terbaik ADWI 2023
Dukungan PT KPC untuk Pembangunan Infrastruktur Wisata
Saat ini, Telaga Batu Arang masih digunakan untuk acara perusahaan dan kalangan tertentu, tetapi PT KPC terus berinvestasi dalam infrastruktur wisata untuk memungkinkan akses lebih luas.
Harapannya adalah agar lebih banyak wisatawan dapat menikmati keindahan alam ini, sambil memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi penduduk setempat.
Ini adalah langkah positif yang bisa memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi lingkungan maupun masyarakat.
Menginspirasi Pertambangan yang Bertanggung Jawab
Kehadiran Telaga Batu Arang juga membawa pesan penting tentang tanggung jawab lingkungan dalam industri pertambangan.
Transformasi yang sukses ini menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk mempertimbangkan dan menerapkan praktik reklamasi pasca tambang yang lebih berkelanjutan.
Ini adalah langkah penting dalam mengurangi dampak negatif yang seringkali terjadi akibat aktivitas pertambangan.
Masa Depan Telaga Batu Arang
Telaga Batu Arang adalah bukti nyata bahwa lahan bekas tambang dapat menjadi aset berharga bagi lingkungan dan pariwisata.
Dengan terus mengembangkan potensi wisata dan menjaga keberlanjutan ekosistemnya, Telaga Batu Arang memiliki masa depan yang cerah.
Selain itu, ini adalah cerita inspiratif tentang bagaimana manusia dapat mengubah warisan kerusakan lingkungan menjadi destinasi yang mempesona.***