Klasifikasi Ilmiah, Ciri - Ciri, Dan Asal Usul Hewan Langka Endemik Indonesia Orangutan Sumatra

- 10 Maret 2023, 23:22 WIB
Ilustrasi  gambar/youtube/Lintang Akayla
Ilustrasi gambar/youtube/Lintang Akayla /

CilacapUpdate.Com - Orangutan Sumatra (Pongo abelii) adalah salah satu spesies kera besar yang endemik di pulau Sumatra, Indonesia. Orangutan Sumatra adalah hewan arboreal atau hidup di atas pohon dan merupakan hewan pemakan tumbuhan. Orangutan Sumatra memiliki ciri khas rambut berwarna merah kemerahan pada bagian tubuhnya dan dianggap sebagai spesies yang terancam punah karena habitatnya terus menyusut akibat perambahan hutan dan perdagangan ilegal.

klasifikasi ilmiah Orangutan Sumatra (Pongo abelii):

  • Kerajaan: Animalia (Hewan)
  • Filum: Chordata (Chordata)
  • Kelas: Mammalia (Mamalia)
  • Ordo: Primates (Primata)
  • Famili: Hominidae (Keluarga kera-keraan)
  • Genus: Pongo
  • Spesies: Pongo abelii

Orangutan Sumatra (Pongo abelii) adalah salah satu spesies kera besar yang endemik di pulau Sumatra, Indonesia. Hewan ini memiliki ciri khas rambut berwarna merah kemerahan pada bagian tubuhnya dan berkulit hitam. Orangutan Sumatra memiliki berat badan antara 30 hingga 90 kilogram dengan panjang tubuh sekitar 1 hingga 1,4 meter. Orangutan Sumatra memiliki anggota tubuh yang panjang seperti lengan dan kaki yang cocok untuk bergerak di atas pohon, yang disebut sebagai hewan arboreal.

Baca Juga: SALATIGA JUARA! 10 SMP Terbaik di Kota Salatiga Berdasar Puspresnas OSN, Ini Sekolahmu?Makanan Orangutan Sumatra terutama adalah buah-buahan, tetapi mereka juga dapat memakan daun, bunga, kulit kayu, dan serangga. Orangutan Sumatra juga dikenal sebagai hewan yang soliter, yang berarti mereka hidup sendirian atau hanya bersama anak-anaknya. Namun, mereka juga dapat ditemukan hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari beberapa individu.

Orangutan Sumatra adalah hewan yang penting bagi ekosistem hutan Sumatra, karena mereka membantu dalam penyebaran benih tumbuhan dan juga merupakan pemakan tumbuhan yang penting di dalam rantai makanan. Namun, populasi Orangutan Sumatra terus menyusut akibat hilangnya habitat mereka akibat perambahan hutan dan perdagangan ilegal.

Orangutan Sumatra dianggap sebagai spesies yang terancam punah dan dilindungi oleh undang-undang Indonesia. Banyak upaya konservasi yang dilakukan untuk menjaga populasi Orangutan Sumatra, termasuk pembangunan taman nasional dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian hewan ini.

 

asal usul Orangutan Sumatra (Pongo abelii) 

Orangutan Sumatra (Pongo abelii) diyakini telah hidup di pulau Sumatra, Indonesia selama jutaan tahun. Orangutan Sumatra merupakan keturunan dari spesies orangutan yang lebih besar yang pernah ditemukan di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok pada masa Pleistosen. Spesies kera besar ini dapat bertahan hidup selama jutaan tahun berkat kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan dan makanan yang tersedia di hutan-hutan Sumatra.

Baca Juga: MAJALENGKA HEBAT! 10 SMA-MA Terbaik di Kabupaten Majalengka Versi Kemendikbud: Negeri dan Swasta, Alamatnya?Orangutan Sumatra sebelumnya dikenal sebagai subspesies dari Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), tetapi kini diakui sebagai spesies tersendiri berdasarkan perbedaan genetik dan morfologi tubuh. Orangutan Sumatra dianggap sebagai salah satu spesies kera paling langka dan terancam punah di dunia karena hilangnya habitat mereka akibat perambahan hutan dan perdagangan ilegal.

Upaya konservasi Orangutan Sumatra telah dilakukan sejak awal 1900-an, termasuk pembangunan taman nasional dan program pemulihan habitat. Namun, masalah hilangnya habitat dan perdagangan ilegal masih menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup Orangutan Sumatra di masa depan.

cara perkembangbiakan Orangutan Sumatra (Pongo abelii)

 

Perkembangbiakan Orangutan Sumatra (Pongo abelii) mirip dengan perkembangbiakan kera lainnya. Orangutan Sumatra dapat berkembangbiak secara seksual dan memiliki masa kawin pada usia sekitar 12 hingga 15 tahun untuk betina dan 15 hingga 20 tahun untuk jantan. Orangutan Sumatra jantan bersaing untuk mendapatkan akses ke betina dengan cara memperlihatkan kekuatan dan keberanian.

Setelah pasangan berhasil dikawinkan, masa kehamilan Orangutan Sumatra berlangsung selama sekitar 8 hingga 9 bulan. Biasanya, Orangutan Sumatra melahirkan satu anak pada setiap kelahiran, dan anak tersebut akan tinggal bersama induknya selama beberapa tahun sampai bisa mandiri. Anak Orangutan Sumatra akan terus bergantung pada induknya untuk mendapatkan makanan dan belajar cara bertahan hidup di hutan.

Baca Juga: PURWAKARTA HEBAT! 8 SMA-MA Terbaik di Kabupaten Purwakarta Versi Kemendikbud: Negeri dan Swasta, Alamatnya?Orangutan Sumatra memiliki tingkat reproduksi yang rendah, yang membuat populasi mereka sangat rentan terhadap ancaman seperti hilangnya habitat dan perburuan. Oleh karena itu, penting untuk melindungi dan melestarikan habitat Orangutan Sumatra serta mengurangi ancaman yang mengancam keberlangsungan hidup mereka.

 

Ciri-ciri orangutan Sumatera adalah sebagai berikut:

  1. Ukuran tubuh yang besar, dengan berat badan jantan mencapai 90-120 kg dan betina mencapai 30-50 kg.
  2. Memiliki bulu merah cokelat atau cokelat tua yang lebat dan halus.
  3. Wajah dan telinga yang besar, dengan hidung yang lebar dan bulat.
  4. Memiliki lengan yang panjang dan kuat, dengan jari-jari yang panjang dan fleksibel.
  5. Hidup di hutan hujan tropis Sumatera, terutama di tiga kawasan utama: Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Batang Toru, dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh.
  6. Orangutan Sumatera merupakan spesies yang terancam punah, dengan populasi yang diperkirakan kurang dari 14.600 individu di alam liar.***

 

Editor: Siyam

Sumber: Berbagai Sumber YouTube WWF Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah