Hukum Fiqih Islam Pada Permainan Kuda Lumping Sampai Tak Sadarkan Diri atau Mendem, Simak Penjelasanya

- 10 November 2022, 08:50 WIB
Ilustrasi kuda lumping
Ilustrasi kuda lumping /Diknaspedia.blogspot.com

 

Cilacapa Update.com - Kesenian kuda lumping merupakan sebuah kesenian menari atau joget yang dalam penarianya dibarengi dengan menggunakan musik, nyanyian dan alat atau atribut kuda lumping.

Kesenian kuda lumping sudah ada sejak nenek moyang dan turun temurun tetap eksis hingg sekarang.

Namun biasanya dalam kesenian kuda lumping selain adanya  tarian ada uga yang namanya atraksi.

Ataraksi inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penonton, karean atraksinya yang diluar kemampuan normalnya manusia, seperti memakan pecahan kaca, memakan paku, batu, arang membara dan lain sebagainay.

Atraksi tersebut dilaukan oleh para pemain kuda lumping yang tanpa sadar diri atau tubuhnya sudah dirasuki mahluk gaib seprti jin.

Baca Juga: 30 Link Twibbon Terbaik Hari Pahlawan 10 November 2022 Pahlawanku Teladanku, Buruan Pasang!

Dalam pandangan Islam apakah hal tersebut diperbolehkan?

Hukum memainkan kesenian yang di dalamnya terdapat unsur menggunakan jin, yang biasanya menyebabkan tidak sadarkan diri.

Kemudian melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya ataupun orang lain, atau melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat seperti kemusyrikan adalah haram.

Seperti kutipan dalam al-fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah, 5/406.


قال الإمام النووى رحمه الله تعالى : عمل السحر حرام وهو من الكبائر وقد عدها رسو ل الله صلوات وسلامه عليه من الموبقات السبع، ومن السحر ما يكون كفرا ومنه مالا يكون كفرا، بل معصية كبيرة فإن كان فيه قول او فعل يقتضى الكفر فهو كفر وإلا فلا.

“Imam Nawawi rahimahullah ta’ala: perbuatan sihir adalah haram itu merupakan dari dosa-dosa besar dan Rasulullah saw telah memasaukkannya ke dalam tujuh ketetapan"

"Ada sihir yang menjadikan kafir ada juga sihir yang hanya masuk kedalam dosa maksiat yang besar, jika di dalamnya ada ucapan atau perbuatan yang menjerumuskan ke kekafiran maka itu kafir jika tidak maka bukanlah kekafiran.”

Baca Juga: 10 November Hari Pahlawan, Beginilah Islam Memandang para Pahlawan kemerdekaan yang Mati dalam Peperangan

Kesenian haram jika di dalamnya ada kemusrikan yang dalam nash sudah jelas keharaman atas kemusyrikan dan membahayan diri dan orang lain seperti hadis Nabi لا ضرار ولا ضرار “tidak boleh membahayakan orang lain dan dirinya”.

Dan kesenian sendiri itu hukumnya mubah sesuai kutipan hadis tentang adat berikut.

 ما راء المسلمون حسنا فهو عند الله حسن

Artinya “ apa yang menurut kaum muslimin adalah baik maka menurut Allah juga baik”.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Beberapa Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x