Network
CilacapUpdate.com - Manusia adalah mahluk Alloh SWT yang paling sempurna. Manusia juga tergolong sebagai mahluk yang berjenis hewan.
Dimana mempunyai perbedaan dengan hewan pada umumnya hanya sedikit, yaitu manusia dapat berfikir dan juga dapat berbicara sedangkan hewan yang pada umumya tidak bisa berbuat demikian.
Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna, manusia juga mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan.
Baca Juga: Adab Orang Yang Membuang Hajat, Simak Penjelasan Berikut Dalam Kitab Fathul Qorib
Baca Juga: Waktu yang Disunnahkan Untuk Bersiwakan, Ini Penjelasannya Dalam Kitab Fathul Qorib
Manusia satu dengan manusia lainya juga memiliki banyak perbedan, ada yang hitam dan ada yang putih, ada yang besar dan ada yang kecil, ada yang pintar dan ada yang bodoh.
Sekurang-kurangnya manusia, tetap manusia adalah mahluk yang lebih baik dari pada mahluk lainya.
karena dengan kesempurnaan tersebut maka Alloh SWT beramanat kepada manusia untuk menjadi kholifah dimuka bumi, menjadi pemimpin di bumi, menjaga bumi yang kaya akan segalanya dan merawat serta memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Bekal manusia untuk menjadi kholifah di muka bumi ini adalah dengan sebuah ilmu. Dengan ilmu manusia bisa mengetahui cara-cara hidup dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dibumi.
Walaupun manusia sudah dibekali ilmu, namun ilmu tersebut tidak akan masuk pada manusia apabila tidak dicarinya, ilmu harus dicari dan didatangi.
Ilmu lah yang harus didatangi bukan ilmu yang mendatangi manusia. Jika manusia ingin menjadi mahluk yang berilmu maka harus mamperbanyak mencari ilmu. Apabila manusia malas mencari ilmu, maka hanya kebodohanlah yang akan didapat.
Perbedaan orang yang berilmu dengan orang bodoh dalam Kitab Waroqot karya Imam Haromain dijelaskan sebagai berikut;
Orang yang berilmu adalah orang yang mengetahui sesuatu secara umum. Maksudnya ialah mengetahui sesuatu yang diantara urusanya tersebut ialah sesuai dengan maksud, keadaan dan kenyataanya.
Contoh; manusia menggunakan kayu untuk membuat rumah bukan untuk dimakan, Manusia menggunakan pulpen untuk menulis bukan untuk mencangkul, manusia adalah hewan yang dapat berbicara.
Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan dan kenyataanya.
Contoh; orang ahli filsafat yang mengatakan bahwa sesuatu selain Alloh adalah Qodim, padahal yang benar sesuatu selain Alloh adalah hawadis. Orang menggunakan sepatu untuk tempat makan, padahal sepatu untuk alas kaki.
Baca Juga: Sunnah - sunnah Dalam Mandi Besar, Simak Penjelasan Berikut Pada Kitab Fathul Qorib
Baca Juga: Macam-macam Air Berdasarkan Hukum Penggunaannya, Berikut Penjelasan Dalam KItab Fathul Qorib
Sebagian ulama menyifatkan kahlian ini dengan nama kejahilan murokab atau bodoh murokab, bodoh yang tersusun-susun atau bodoh yang terlalu bodoh.
Namun selain kejahilan tesebut sebagian ulama ada yang memaklumi suatu kebodohan seperti ketidaktahuan seseorang atas sesuatu yang ada dibawah bumi, sesuatu yang ada di samudra, banyaknya jumlah ikan yang ada di laut, jumlah pasir yang ada di bumi dan lain sebagainya, kebodohan ini dinamakan dengan kejahilan basit atau tidaklah disebut orang yang bodoh.***
