“Berdasarkan waktu di Indonesia dalam kitab taqrib, disebutkan bahwa waktu puasa dimulai dari munculnya fajar shodiq hingga terbenamnya matahari,” ungkapkan Gus Baha.
Namun, penentuan waktu puasa seperti yang berlaku di Indonesia tidak akan cocok untuk diterapkan di wilayah kutub. Sebab, waktu terbitnya matahari di wilayah kutub lebih sedikit dibandingkan dengan waktu terbenamnya.
“Hal tersebut akan sangat kacau apabila waktu yang digunakan sama persis dengan waktu yang ada di wilayah Indonesia,” ucap Gus Baha.
Bagi yang belum mengetahui Gus Baha, nama asli beliau ialah K.H Ahmad Bahauddin Nursalim, ia seorang Ulama terkenal di Indonesia yang berasal dari Rembang, beliau dikenal sebagai pakar tafsir Al-Quran yang hebat.
Gus baha juga seorang Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidul Qur’an di Rembang, guru beliau ialah sosok ulama kharismatik yaitu Kyai Maimun Zubair.***