PRMN x Eiger Mengulas 4 Skill Fundamental Liputan Bencana pada Journalist Camp 2023

- 7 Desember 2023, 23:39 WIB
Berkarya di Medan Sulit: Journalist Camp 2023 PRMN x Eiger Mengulas 4 Skill Fundamental bagi Jurnalis
Berkarya di Medan Sulit: Journalist Camp 2023 PRMN x Eiger Mengulas 4 Skill Fundamental bagi Jurnalis /

Untuk mengurangi kecerobohan sebagai pemula, langkah pertama yang penting adalah mencari informasi dan data terkait dengan lokasi yang akan dikunjungi. Hal ini mencakup mengetahui lokasi gunung yang akan didaki, termasuk letaknya, ketinggian, karakteristik gunung tersebut, jenis jalur pendakian, tingkat kesulitan tanjakan, estimasi waktu yang diperlukan, serta informasi mengenai siapa saja yang akan mendaki bersama. Selain itu, penting juga untuk mengetahui lokasi puskesmas atau kantor polisi terdekat sebagai bagian dari persiapan darurat. Semua informasi ini membantu meminimalkan risiko dan membuat pemula lebih siap dan sadar akan lingkungan yang akan dihadapi.

Selanjutnya, persiapan perlengkapan menjadi langkah penting, terutama dalam era teknologi yang semakin maju. Saat menuju lokasi, kita dapat membawa tas yang ringan dengan pakaian teknologi quick dry yang memudahkan pengeringan. Perlengkapan lain yang tidak kalah pentingnya adalah perbekalan, termasuk membawa makanan kunci yang dapat meningkatkan selera makan ketika kondisi tubuh tidak ingin makan. Dengan demikian, pemilihan perlengkapan yang tepat dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi selama perjalanan di alam bebas.

Terutama saat mendaki gunung, penting untuk memperhatikan aspek makanan karena pada ketinggian, selera makan cenderung menurun. Berdasarkan teori yang dijelaskan oleh pria asal Bandung ini, setiap kenaikan ketinggian sebanyak 1000 meter menyebabkan penurunan kadar oksigen sebesar 10 persen. Sebagai contoh, jika mendaki Gunung Everest yang memiliki ketinggian 8000 meter, ini berarti kadar oksigen dapat berkurang sekitar 20 persen. Oleh karena itu, persiapan makanan yang tepat menjadi kunci penting untuk memastikan kecukupan energi dan nutrisi selama mendaki di ketinggian.

Selain itu, ada hal yang perlu dipelajari dari warga Jepang, negara yang sering menghadapi bencana. Masyarakat Jepang, dari anak-anak hingga lansia, memiliki pemahaman yang baik tentang cara menyelamatkan diri. Setiap keluarga di Negeri Sakura diwajibkan memiliki tas siaga bencana, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar selama tiga hari ketika bencana terjadi. Pendekatan ini menunjukkan kesadaran tinggi terhadap kesiapan dan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi saat menghadapi situasi darurat.

Saat bencana terjadi, masyarakat Jepang dapat dengan cepat mengambil tas siaga dan pergi menyelamatkan diri. Tas siaga ini terdiri dari beberapa kompartemen yang dirancang untuk menyimpan alat medis, makanan awet berenergi, jas hujan plastik, terpal, dry bag, dan berbagai perlengkapan lainnya. Sistem ini mencerminkan kesiapan yang terstruktur dan kesadaran akan kebutuhan mendesak selama situasi darurat, memungkinkan masyarakat untuk merespons dengan cepat dan efisien saat menghadapi bencana.

Eiger juga telah meluncurkan tas siaga bencana khusus untuk para jurnalis yang melaksanakan tugas liputan. Tas ini dilengkapi dengan berbagai fungsi kompartemen yang dapat dimanfaatkan, memastikan perbekalan selama kegiatan liputan tetap terjaga dengan baik. Inisiatif ini menunjukkan perhatian Eiger terhadap keamanan dan kesiapan para jurnalis di lapangan, memungkinkan mereka untuk bekerja dengan lebih efektif dan aman dalam mengatasi situasi darurat.

"Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita konsisten mengisi dan menambah, itu yang menjadi kebiasaan orang Jepang. Setiap tiga hari diperiksa, dicek ulang. Bagaimana kita paham betul akan perlengkapan yang kita butuhkan, tidak mengada-ngada, sesuaikan dengan diri kita," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Lutfi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah