Bari ingat dengan jelas saat sirine tanda bahaya menggelegar di kapal. Itu adalah suara yang mengumumkan bahaya besar, dan dalam sekejap, kapal yang tadinya nyaman menjadi sumber kecemasan dan ketidakpastian.
Bersama dengan penumpang lainnya, Bari merasa panik dan segera berusaha melarikan diri dari kapal yang terancam kebakaran.
"Baru saja saya mau tidur, tiba-tiba penumpang lain dikejutkan dengan kondisi kepulan asap sama api yang sudah membesar," katanya.
Untungnya, ada berita baik di tengah kekacauan ini. Semua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat. Meskipun kebakaran mengancam nyawa mereka, mereka tetap bersatu untuk mengatasi situasi tersebut dan menyelamatkan diri mereka.
"Alhamdulillah semua penumpang yang ada di dalam kapal berhasil keluar, tapi kendaraan dan barang bawaan masih ada di atas kapal," tambahnya.
Namun, kendaraan dan barang-barang bawaan mereka masih tertinggal di atas kapal yang semakin terbakar.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Adil Triyanto, memberikan informasi terkait dengan evakuasi ini. Ternyata, kapal berada dalam posisi yang cukup tinggi, sehingga proses evakuasi memerlukan peralatan khusus.
Crane digunakan untuk menurunkan penumpang ke darat, dan dengan koordinasi yang baik, semua penumpang berhasil diselamatkan.
"Untuk proses evakuasi penumpang karena posisi kapal tinggi hingga penumpang turun menggunakan crane dan penumpang semuanya berhasil diselamatkan," ungkapnya.