Pada abad ke-16, saat Kerajaan Mataram berkuasa, seorang penyebar agama Islam bernama Syech Gandiwasi datang dari Turki dengan maksud menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.
Pada saat itu, wilayah Purbalingga termasuk dalam kekuasaan Kangjeng Panembahan Senopati Ing Ngalogo Mataram, yang dikenal sebagai "Kaisar Seluruh Jawa."
Inilah awal dari cerita legenda Putri Ayu Limbasari.
Mengenal Kangjeng Panembahan Senopati Ing Ngalogo Mataram
Kangjeng Panembahan Senopati Ing Ngalogo Mataram adalah sosok yang sangat berpengaruh pada masanya.
Ia dikenal sebagai Raja Mataram baru yang memiliki kekuasaan luas, kebijaksanaan, dan pandai bergaul dengan rakyatnya.
Pada saat Syech Gandiwasi datang dengan permohonan untuk menyebarkan agama Islam, Kangjeng Panembahan Senopati dengan senang hati memberikan izin, menganggapnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan pemahaman agama Islam di kalangan penduduk Mataram.
Permohonan Syech Gandiwasi dan Perjalanan ke Kedung Belis
Permohonan Syech Gandiwasi akhirnya dikabulkan oleh Kangjeng Panembahan Senopati.
Ia diberi izin untuk menyebarkan agama Islam di kawasan kaki Gunung Slamet, sebuah daerah yang penuh potensi spiritual.
Namun, dalam perjalanan menuju tujuan akhir, Syech Gandiwasi singgah di sebuah tempat bernama Kedung Belis.