CilacapUpdate.com Kota Semarang, yang merupakan salah satu kota penting di Pulau Jawa, tengah mengembangkan rencana ambisius untuk menggeser pusat pemerintahannya. Seperti halnya ibu kota negara yang pindah dari Jakarta, Kota Semarang juga memutuskan untuk memiliki Ibu Kota Negara (IKN) di wilayahnya sendiri.
Informasi terbaru dari situs pemerintahan Kota Semarang telah mengumumkan Masterplan Pengembangan Komplek Balaikota Mijen sebagai langkah awal menuju transformasi ini.
Mijen, salah satu dari 16 kecamatan di Kota Semarang, menjadi lokasi yang dipilih untuk proyek ambisius ini.
Baca Juga: Mulai Rp100an Ribu! Ini Rekomendasi Hotel Murah di Dekat Pintu Tol Semarang untuk Penginapan Nyaman
Terletak di barat daya kota dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal, Mijen memiliki potensi yang luar biasa untuk diubah menjadi pusat pemerintahan yang modern dan inklusif. Dengan luas wilayah mencapai 57,55 km persegi, Mijen adalah kecamatan terluas di Kota Atlas.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mijen telah mulai dikenal sebagai pusat logam, berkat upaya dan dedikasi seorang individu bernama Ershad. Ia telah berhasil membawa popularitas bagi Mijen sebagai sentra logam, mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Namun, meskipun terletak di wilayah kota, kepadatan penduduk Mijen relatif rendah dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya. Menurut laporan dari CilacapUpdate(19/6/2022), pada tahun 2019 hanya terdapat sekitar 74.864 penduduk yang tinggal di Mijen.
Baca Juga: Explore Semarang: 10 Tempat Wisata Terkini untuk Mengisi Liburan Akhir Pekan dengan Seru
Ini berarti bahwa setiap kilometer persegi hanya dihuni oleh sekitar 1.300 orang, meninggalkan sejumlah besar lahan yang belum dimanfaatkan.
Sejauh ini, perkembangan di Mijen lebih difokuskan pada sektor perumahan, dengan proyek Bukit Semarang Baru yang menjadi perhatian utama. Namun, rencana pengembangan lebih lanjut telah muncul, dengan PT Karyadeka Alam Lestari merancang kawasan seluas sekitar 1.000 hektar untuk menjadi lahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) bagi gedung-gedung pemerintahan baru Kota Semarang.
Kawasan ini memiliki luas sekitar 22 hektar dan terletak di sekitar jalan Semarang-Boja, berseberangan dengan Kantor Polres Semarang Barat.
Baca Juga: 7 Hotel Instagramable Di Semarang Dengan Harga Murah Fasilitas Lengkap, Booking Sekarang!
Salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menciptakan akses pelayanan publik yang merata bagi warga Mijen dan sekitarnya. Saat ini, warga Mijen harus menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer untuk mencapai Balai Kota Semarang yang terletak di Jalan Pemuda.
Jarak yang jauh dan kemacetan lalu lintas sering menjadi hambatan bagi mereka yang ingin mengakses pusat kota.
Namun, proyek ini tidak hanya berkutat pada pembangunan gedung-gedung pemerintahan semata. Rencana tersebut juga melibatkan pembangunan hutan kota dan fasilitas rekreasi indoor dan outdoor, menjadikan kompleks IKN Mijen sebagai tempat yang tidak hanya fungsional, tetapi juga nyaman dan ramah lingkungan bagi masyarakat.
Dengan demikian, IKN Mijen akan menjadi wadah bagi berbagai aktivitas publik, mulai dari urusan pemerintahan hingga rekreasi keluarga.
Melalui transformasi ini, Kota Semarang berupaya mengukuhkan posisinya sebagai pusat pemerintahan yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.
Masterplan Pengembangan Komplek Balaikota Mijen mencerminkan tekad pemerintah kota untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warganya, serta memberikan ruang bagi pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan kenyamanan dan keberlanjutan.
Dengan menggabungkan kemudahan akses, pemanfaatan lahan yang efisien, dan perhatian terhadap aspek lingkungan, Kota Semarang berharap bahwa proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan perkotaan di Indonesia.
Semakin dekatnya rencana ini dengan kenyataan, warga Mijen dan seluruh masyarakat Kota Semarang punya alasan untuk bersemangat menyambut masa depan yang lebih baik dan inklusif.***