CilacapUpdate.com - Gejolak emosi yang kerap terjadi pada usia remaja tidak perlu disikapi berlebihan oleh orang tua.
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia menjelaskan, ada alasan di balik gejolak emosi pada remaja.
Pendapat Vera menyebutkan, bagian otak prefrontal cortex belum berfungsi secara optimal saat usia remaja, sehingga tidak mengherankan apabila perilaku dan keputusan yang mereka lakukan lebih banyak dipengaruhi emosi.
“Bagian inilah (prefrontal cortex) yang membantu kita untuk mengambil keputusan atau melakukan fungsi-fungsi berpikir tingkat tinggi yang eksekutif dan memikirkan efek jangka panjang,” ungkap Vera saat diskusi virtual bersama media dikutip dari ANTARA Rabu.
Baca Juga: Masih Jerawatan di usia 30-an dan 40-an, Menurut Ahli inilah Penyebabnya
Baca Juga: Ketahui Bahaya Lemak Perut bagi Tubuh dan Penampilan, Berikut Tips Mudah, Murah dari Pakar
Fungsi prefrontal cortex, Vera menambahkan, baru berkembang secara optimal ketika seseorang menginjak usia 20 hingga 25 tahun.
Dia menyebutkan contoh kasus yang biasanya banyak dialami remaja, yakni bermain game online.
Alih-alih mengerjakan tugas sekolah atau belajar, mereka lebih gemar menghabiskan waktu untuk bermain game.
Pada usia remaja, mereka kesulitan mengontrol atau menahan diri untuk tidak terus-menerus bermain game karena lebih banyak dipengaruhi emosi.