Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Konflik Timur Tengah dan Kebijakan Moneter AS, Nilai Tukar mencapai 16.000?

- 30 Oktober 2023, 10:50 WIB
Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Konflik Timur Tengah dan Kebijakan Moneter AS, Nilai Tukar mencapai 16.000?/Tangkap Layar/Instagram.com
Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Konflik Timur Tengah dan Kebijakan Moneter AS, Nilai Tukar mencapai 16.000?/Tangkap Layar/Instagram.com /

CilacapUpdate.com - Dalam pandemi covid-19, perekonomian global mengalami perubahan besar, termasuk mata uang Rupiah (IDR) yang berisiko melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).

Dikutip dari laman resmi ANTARA, Potensi pelemahan ini dipicu oleh kombinasi faktor, termasuk eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan antisipasi seputar pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan alasan di balik volatilitas ini dan dampak potensialnya terhadap nilai tukar Rupiah.

Konflik Timur Tengah dan Pengaruhnya terhadap Rupiah

Eskalasi konflik terbaru di Timur Tengah telah mengirim gelombang kejut ke seluruh pasar keuangan global. Pada Sabtu, 28 Oktober 2023, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa pasukan Israel telah meluncurkan serangan darat di Gaza, Palestina, sebagai bagian dari apa yang ia sebut sebagai "tahap kedua perang."

Baca Juga: Bulan November 2023: Hari Besar Nasional, Internasional, dan Tidak Ada Libur?

Tujuan kampanye militer ini termasuk melumpuhkan kemampuan militer Hamas, merusak pemerintahannya, dan memastikan pembebasan tawanan.

Perkembangan di Timur Tengah ini telah menciptakan gelombang di lanskap keuangan global, mendorong para investor mencari aset yang lebih aman, termasuk Dolar AS.

Dalam situasi ketegangan geopolitik, Dolar AS cenderung dianggap sebagai pelabuhan aman, meningkatkan permintaan. Akibatnya, lonjakan permintaan akan USD dapat menekan nilai tukar Rupiah.

Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS yang akan datang adalah faktor kunci lain yang berkontribusi pada ketidakpastian seputar nilai Rupiah.

Halaman:

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah