Meskipun direkomendasikan hanya memiliki 6 lantai, gedung tersebut akhirnya berdiri dengan 8 lantai.
Menurut laporan dari mediacenter.riau.go.id yang dikutip oleh CilacapUpdate.com, Bupati Rokan Hilir baru-baru ini menyampaikan kekhawatirannya terhadap nasib gedung mewah tersebut.
Baca Juga: Kota Surabaya Nge-Top! Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2023 Bikin Geleng-Geleng Kepala!
Yang paling mengkhawatirkannya adalah potensi tenggelamnya gedung tersebut oleh Sungai Rokan. Hal ini disebabkan oleh abrasi yang terus berlangsung, mengakibatkan tanah di depan kantor bupati semakin berkurang setiap tahunnya, hingga mencapai 2 meter.
Afrizal Sintong, Bupati Rokan Hilir, telah secara terbuka menyuarakan keprihatinannya terhadap situasi ini.
Dia mengkhawatirkan bahwa jika tidak ada penanganan yang segera dilakukan, gedung mewah tersebut benar-benar akan terancam tenggelam oleh Sungai Rokan.
Namun, masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan mudah karena anggaran Pemkab Rokan Hilir disebut-sebut tidak mencukupi untuk mengatasi masalah abrasi ini.
Masalah abrasi, yang pada dasarnya adalah erosi tanah yang disebabkan oleh erosi sungai atau laut, telah menjadi masalah yang serius di banyak wilayah di seluruh dunia.
Abrasi dapat mengancam infrastruktur dan lingkungan serta mengakibatkan dampak sosial dan ekonomi yang serius.