Mega Proyek P3SON Desa Hambalang: Potret Gagalnya Investasi Triliunan Rupiah di Jawa Barat

29 Agustus 2023, 13:12 WIB
Ilustrasi - Mega Proyek P3SON Desa Hambalang: Potret Gagalnya Investasi Triliunan Rupiah di Jawa Barat/Pexels.com/SevenStorm JUHASZIMRUS /

CilacapUpdate.com - Sebuah Mega Proyek Pendidikan dan Olahraga di Jawa Barat Gagal Total, Kerugian Negara Mencapai 2,5 Triliun Rupiah. Jawa Barat, Indonesia - Sebuah megaproyek ambisius di Jawa Barat, yang telah merengkuh perhatian sejak awal tahun 2003, kini berdiri sebagai contoh nyata ketidakberhasilan investasi besar-besaran.

Mega proyek ini, yang dikenal sebagai Proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON), terjebak dalam kemangkaran sejak tahun 2011, menimbulkan kerugian senilai 2,5 triliun rupiah bagi negara.

Dikenal juga dengan singkatan P3SON, proyek yang terletak di Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini bertujuan untuk menjadi pusat kegiatan latihan bagi atlet-atlet berbakat Indonesia, mulai dari usia muda hingga remaja.

Baca Juga: Hotel Mewah Maluku Utara dengan Budget Tipis? Cek Tiga Rekomendasi Penginapan Serba Murah di Malut Ini!

Saat inisiatif ini diumumkan pada tahun 2003, antusiasme meluap untuk membangun kompleks pelatihan dan olahraga yang akan menjadi pijakan bagi masa depan olahraga nasional.

Namun, harapan tersebut berubah menjadi kekecewaan ketika proyek tersebut terjerumus dalam persoalan yang semakin pelik.

Meskipun awalnya proyek ini berhasil menyelesaikan pembangunan sejumlah fasilitas, seperti masjid, asrama, lapangan sepak bola, dan pagar pada tahun 2004, perubahan fokus terjadi pada tahun 2006 ketika proyek tersebut diubah menjadi pusat pelatihan khusus bagi atlet-atlet elit yang diharapkan bisa bersaing di panggung internasional.

Proses perubahan ini tidak hanya melibatkan perubahan tujuan, tetapi juga berdampak pada biaya proyek secara keseluruhan.

Awalnya, anggaran yang diestimasikan hanya sekitar 125 miliar rupiah, namun perubahan skala dan tujuan menghasilkan biaya fantastis yang melonjak hingga 2,5 triliun rupiah. Dengan begitu, proyek ini tidak hanya menghadapi kendala teknis, tetapi juga kendala keuangan yang signifikan.

Baca Juga: Di Bangkalan Ada Bebek Spesial dan Keleezatan Lain! Jelajahi Wisata Kuliner Khas Bangkalan yang Menggiurkan!

Puncak dari masalah ini terjadi pada tahun 2011 ketika proyek terhenti akibat longsor. Struktur tanah di lokasi yang rapuh menjadi penyebab utama longsor tersebut, mengakibatkan kemunduran signifikan dalam kemajuan proyek.

Pada saat terhenti, kompleks olahraga yang luas dengan area seluas 32 hektar ini sudah hampir mencapai setengah jalan, dengan sekitar 50 persen konstruksi gedung olahraga serbaguna selesai dan sekitar 75 persen dari bangunan lainnya juga sudah berdiri kokoh.

Namun, kisah tragis ini semakin kompleks ketika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan indikasi penyimpangan dalam proyek ini pada tahun 2012.

Dalam penyelidikan yang mendalam, terkuak bahwa beberapa pihak, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Andi Mallarangeng, terlibat dalam skandal korupsi terkait proyek ini.

BPK melaporkan bahwa negara mengalami kerugian sebesar 706 miliar rupiah akibat praktik-praktik korupsi ini.

Meskipun sempat beredar kabar pada tahun 2020 bahwa proyek ini akan dihidupkan kembali dengan izin langsung dari Presiden Jokowi dan menjadi bagian dari rencana besar Desain Olahraga Nasional, tetapi nampaknya prioritas pemerintah telah berubah.

Baca Juga: Liburan Asyik Tanpa Kawatir Dompet! Lima Hotel Murah di Papua Barat Perlu Jadi Opsi Bagi Wisatawan!

Saat ini, fokus pemerintah terpusat pada proyek pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, sehingga mega proyek P3SON di Desa Hambalang sepertinya tertinggal dan terlupakan dalam daftar prioritas.

Dalam akhir yang ironis, mega proyek yang seharusnya menjadi simbol prestasi dan harapan bagi olahraga nasional Indonesia, kini berdiri sebagai simbol kegagalan dan pemborosan yang mahal.

Kesimpangsiuran tujuan, perubahan biaya yang drastis, kendala teknis, dan kasus korupsi telah meruntuhkan apa yang awalnya diharapkan menjadi cemerlang. Sementara prospek untuk menghidupkan kembali proyek ini mungkin masih ada, namun perjalanan panjang menuju rehabilitasi citra dan tujuan tetap terlihat jauh dan berliku.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Tags

Terkini

Terpopuler