Percepat Transisi dari Batubara ke EBT, IPB University dan PLN Gelar Pelatihan Program Energi Biomassa

- 11 Januari 2023, 18:11 WIB
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi Institut Pertanian Bogor (SBRC LPPM IPB) bekerjasama dengan PT PLN Divisi Aneka Energi Baru Terbarukan menggelar pelatihan Program Energi Biomassa di Aula Kantor Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap selama tiga hari Senin-Rabu, 9-11 Januari 2023.
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi Institut Pertanian Bogor (SBRC LPPM IPB) bekerjasama dengan PT PLN Divisi Aneka Energi Baru Terbarukan menggelar pelatihan Program Energi Biomassa di Aula Kantor Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap selama tiga hari Senin-Rabu, 9-11 Januari 2023. /Dok SBRC LPPM IPB

CilacapUpdate.com - Dalam rangka mempercepat transisi dari batubara ke Energi Terbarukan (EBT), Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi Institut Pertanian Bogor (SBRC LPPM IPB) bekerjasama dengan PT PLN Divisi Aneka Energi Baru Terbarukan menggelar pelatihan Program Energi Biomassa di Aula Kantor Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap selama tiga hari Senin-Rabu, 9-11 Januari 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh Kelompok Tani, Penyuluh Kehutanan hingga BUMDes di Cilacap tersebut mengambil tema kegiatan “Implementasi Pemanfaatan Lahan Kering dan Hutan Rakyat di Cilacap untuk Sustainability Bahan Bakar Cofiring PLTU Adipala”.

Tim Ahli dan Peneliti Energi Biomassa SBRC LPPM IPB, yaitu Prof. Dr. Dede Hermawan, Dr. Irdika Mansur, Ir. Andi Sukendro, M.Si; Dr. Soni Trison, Dr. Meika Syahbana Rusli, Dr. Dhani Satria Wibawa, Ganjar Saefurahman, M.Phil, M.Sc; dan Rista Fitria, S.TP hadir pada pelatihan tersebut.

Baca Juga: Miliki PLTS Berkapasitas 2,34 MWp, Energi Terbarukan Itu Bukan Isapan Jempol Semata, Memang Nyata Adanya

Kepala SBRC LPPM IPB Dr. Ir. Meika Syahbana Rusli, MSc.Agr mengatakan, dengan proposisi unik dari tenaga terdistribusi biomassa sebagai co-firing agent, pembangkit listrik tenaga biomassa dapat memainkan peran penting dalam mencapai target EBT, termasuk energi biomassa berbasis kayu.

Oleh karena itu, pelatihan energi biomassa ini merupakan dalam rangka mempersiapkan masyarakat untuk bisa memproduksi tanaman energi berbasis kayu, terutama tanaman Gamal dan Kaliandra, serta tanaman lainnya, untuk keperluan bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) khususnya di Cilacap yang selama ini menggunakan batubara.

"Kebijakan pemerintah mensubtitusi sebagian batubara dengan tanaman bioenergi atau biomassa supaya gas rumah kaca atau CO2 yang dikeluarkan pada pembakaran batubara tersebut bisa lebih sedikit," kata Meika di sela pelatihan.

Tanaman Gamal dan Kaliandra dipilih karena merupakan tanaman yang cepat tumbuh dan bisa memproduksi biomassa dalam bentuk kayu dalam jumlah banyak dan bisa diproduksi dan dipanen setiap tahunnya.

Selain itu, tanaman Gamal dan Kaliandra memiliki kandungan kalori yang cukup bagus, dan cocok dijadikan bahan bakar pengganti batubara di PLTU.

Halaman:

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah