Jumlahnya mencapai 1,2 juta halaman, yang pada dasarnya menjadikan situs-situs akademik ini sebagai wadah promosi dan backlink bagi situs-situs perjudian daring.
Baca Juga: Mengungkap Lebih Dalam Perairan Natuna: Antara Keindahan Alam dan Tantangan Geopolitik yang Membara
Fahmi menyatakan, "Situs-situs perjudian ini tidak hanya digunakan untuk mempromosikan layanan mereka, tetapi juga untuk membangun tautan balik yang dapat meningkatkan peringkat mereka di mesin pencari."
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengambil sikap tegas terkait masalah ini dan berkomitmen untuk memberantas situs-situs perjudian daring yang telah menjalar hingga akar-akarnya.
Upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga integritas dan keamanan ruang digital di Indonesia.***