Fakta Menarik Jembatan Sei Alalak: Ikon Baru Banjarmasin Senilai Rp278,4 Miliar, Memukau Kalimantan Selatan!

- 4 April 2024, 08:28 WIB
Fakta Menarik Jembatan Sei Alalak: Ikon Baru Banjarmasin Senilai Rp278,4 Miliar, Memukau Kalimantan Selatan!
Fakta Menarik Jembatan Sei Alalak: Ikon Baru Banjarmasin Senilai Rp278,4 Miliar, Memukau Kalimantan Selatan! /

CilacapUpdate.com - Di tengah gemuruh pembangunan infrastruktur yang semakin maju di seluruh Indonesia, Provinsi Kalimantan Selatan telah mengukir prestasi dengan kehadiran Jembatan Sei Alalak.

Jembatan ini, yang telah menghabiskan dana sebesar Rp278,4 miliar, menghadirkan keunikan dengan desain melengkungnya yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.

Tak hanya itu, jembatan megah ini juga memiliki ketahanan yang luar biasa hingga 100 tahun. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai prestasi megah ini.

Terletak sekitar 5 kilometer dari Kota Banjarmasin, Jembatan Sei Alalak muncul sebagai salah satu ikon Provinsi Kalimantan Selatan yang dibangun pada tahun 2018.

Proyek ini lahir untuk menggantikan peran Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah beroperasi selama tiga dekade penuh, tepatnya selama 30 tahun.

Jembatan Sei Alalak ini membentang sepanjang sekitar 850 meter dengan lebar mencapai 20 meter. Sebagai jembatan yang melintasi sungai Alalak, konstruksi ini dibangun dengan keyakinan bahwa akan mampu bertahan hingga 100 tahun ke depan.

Hal ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang berkualitas dan tahan lama.

Salah satu aspek yang menjadikan Jembatan Sei Alalak begitu istimewa adalah statusnya sebagai jembatan cable stayed pertama di Indonesia.

Ini merupakan langkah besar dalam perkembangan infrastruktur negara, menunjukkan kemajuan teknologi dan keberanian dalam merancang dan membangun proyek infrastruktur yang mengesankan.

Baca Juga: Bingung Gabung File PDF Buat Lamaran CPNS dan PPPK 2024? Coba Cara Ini!

Tak hanya itu, Jembatan Sei Alalak juga memegang gelar sebagai jembatan melengkung pertama di Indonesia. Uniknya, desain melengkung ini lahir dari kendala lahan yang terbatas untuk pembangunan jembatan baru.

Sebuah solusi inovatif yang menghasilkan karya seni teknik sipil yang menakjubkan, seperti yang diungkapkan dalam laman binamarga.pu.go.id.

Keistimewaan lainnya terletak pada struktur lantai atau deck jembatan yang melengkung secara tiga dimensi, ditopang oleh struktur pylon yang melengkung simetris.

Desain ini menciptakan tampilan visual yang mengesankan, yang menjadikan jembatan ini sebagai salah satu ikon terbaru yang membanggakan bagi Kalimantan Selatan.

Proses pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 2018 dan berhasil diselesaikan pada tahun 2021. Proyek besar ini mencapai angka pengeluaran mencengangkan, mencapai Rp278,4 miliar.

Jumlah dana yang besar ini digunakan untuk memastikan ketahanan struktur yang tahan terhadap gempa, menambahkan lapisan keamanan yang lebih dalam pada jembatan ini.

Kehadiran Jembatan Sei Alalak telah menjadi tonggak bersejarah bagi wilayah Kalimantan Selatan. Presiden Jokowi sendiri mengharapkan bahwa dengan jembatan ini, konektivitas antar wilayah di provinsi tersebut akan semakin kuat.

Selain itu, arus transportasi antar daerah juga diharapkan menjadi lebih lancar. Jembatan ini telah diresmikan pada 21 Oktober 2021, menjadi lambang prestasi yang membanggakan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

Namun, apa dampak nyata dari kehadiran megah ini? Jembatan Sei Alalak, dengan segala keunikan dan ketahanannya yang luar biasa, membawa berbagai manfaat positif bagi masyarakat dan perekonomian provinsi tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan mengungkap secara lebih mendalam mengenai implikasi dari Jembatan Sei Alalak dan bagaimana hal ini mengubah pemandangan Kalimantan Selatan.

Meningkatkan Konektivitas

Salah satu manfaat utama dari Jembatan Sei Alalak adalah peningkatan konektivitas antar wilayah. Terletak di wilayah yang strategis, jembatan ini menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Burito Kuala.

Ini bukan hanya sebuah jalan raya biasa, tetapi sebuah infrastruktur megah yang akan meningkatkan aksesibilitas ke wilayah-wilayah penting di Kalimantan Selatan.

Sebelumnya, sebagian besar arus transportasi antar wilayah di Kalimantan Selatan terbatas pada jalan darat yang melewati Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah beroperasi selama tiga dekade.

Dengan adanya Jembatan Sei Alalak, jarak perjalanan antar wilayah menjadi lebih singkat, waktu perjalanan lebih efisien, dan transportasi barang dan orang menjadi lebih mudah.

Baca Juga: Mengapa Disebut Pulau Salah Namo? Ada Fakta Menarik di Balik Keindahan Tempat di Batubara, Sumatera Utara Ini!

Mengefisiensikan Biaya Logistik

Kehadiran Jembatan Sei Alalak juga memiliki dampak positif pada perekonomian provinsi tersebut. Dengan jarak perjalanan yang lebih pendek dan akses yang lebih mudah, biaya logistik antar wilayah dapat dikurangi secara signifikan.

Barang-barang dapat diangkut lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah, mengurangi tekanan biaya pada pelaku usaha dan perusahaan logistik.

Hal ini juga membantu meningkatkan daya saing wilayah Kalimantan Selatan dalam hal perdagangan dan distribusi. Produk-produk lokal dapat lebih mudah diangkut ke pasar yang lebih luas, sementara produk dari luar wilayah dapat lebih efisien masuk ke Kalimantan Selatan.

Ini menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan membantu menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Memacu Pertumbuhan Wilayah Terdepan

Kabupaten Burito Kuala, yang merupakan salah satu daerah terdepan di Kalimantan Selatan, juga merasakan dampak positif dari kehadiran Jembatan Sei Alalak.

Dulu terisolasi dari wilayah lain, jembatan ini membuka akses yang lebih baik untuk penduduk setempat dan menghubungkan mereka dengan pusat ekonomi sekitar.***

Editor: Siyam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah