Nama Siginjei Bukan Sembarang! Intip Kisah Perubahan Nama Museum Terbesar di Jambi Setelah 35 Tahun Beroperasi

- 30 September 2023, 10:00 WIB
Nama Siginjei Bukan Sembarang! Intip Kisah Perubahan Nama Museum Terbesar di Jambi Setelah 35 Tahun Beroperasi/Dok. Instagram.com @ sahat_simarmata
Nama Siginjei Bukan Sembarang! Intip Kisah Perubahan Nama Museum Terbesar di Jambi Setelah 35 Tahun Beroperasi/Dok. Instagram.com @ sahat_simarmata /

CilacapUpdate.com - Museum terkenal di Provinsi Jambi telah menjadi pusat perhatian selama tiga dekade terakhir.

Terletak di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sungai Putri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi, museum ini telah mengalami tiga perubahan nama yang menarik perhatian banyak orang.

Mulai dari Museum Negeri Propinsi Jambi hingga akhirnya menjadi Museum Siginjei, nama tersebut telah menciptakan sebuah cerita menarik yang menggambarkan perjalanan sejarah dan budaya provinsi ini.

Museum Siginjei, yang saat ini merupakan salah satu museum terbesar di Jambi, bukan hanya tempat penyimpanan benda-benda pusaka bersejarah yang antik, tetapi juga merupakan warisan budaya yang memperkaya pengetahuan kita tentang para leluhur dan perjuangan rakyat Jambi melawan penjajahan.

Museum ini memiliki lebih dari 32 koleksi yang mencakup keris, kincir padi, batu stupa, dan banyak lagi.

Baca Juga: Dangdut Mewarnai Panggung Dunia: Lagu 'Bersama Garuda' Oleh Wika Salim untuk Timnas Indonesia di Piala Dunia

Namun, perjalanan museum ini tidaklah sebentar. Pembangunan museum dimulai pada tanggal 18 Februari 1981, ketika Gubernur Jambi, Masjchun Syofwan, meletakkan batu pertama pembangunan.

Setelah 7 tahun masa pembangunan, pada 6 Juni 1988, Museum Negeri Propinsi Jambi diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hassan.

Sejak saat itu, museum ini mulai beroperasi dan menjadi tujuan wisata edukatif bagi pelajar dan masyarakat umum.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1999, dengan berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah, Museum Negeri Propinsi Jambi mengalami perubahan nama menjadi Museum Negeri Jambi. Perubahan ini mencerminkan perkembangan politik dan administratif di wilayah Jambi.

Namun, perubahan nama yang paling mencolok terjadi pada tahun 2012. Pada tanggal 12 Juni 2012, melalui Peraturan Daerah nomor 26 tahun 2012, terjadi keputusan untuk merubah nama museum ini sekali lagi.

Pergantian nama ini menciptakan sebuah identitas baru untuk museum ini, yaitu Museum Siginjei.

Nama "Siginjei" bukanlah nama sembarangan. Menurut laman jambiprov.go.id, Siginjei adalah nama sebuah keris pusaka yang memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Jambi.

Baca Juga: Sinopsis Oppenheimer (2023) Sebuah Film Epik yang Menggugah tentang Sang Bapak Bom Atom

Keris ini melambangkan kepahlawanan rakyat Jambi dalam melawan penjajahan, sebuah cerminan dari semangat perjuangan yang telah mengakar dalam budaya Jambi selama berabad-abad.

Selain itu, keris Siginjei juga menggambarkan bulan berdirinya Provinsi Jambi, yaitu pada bulan Januari.

Dengan nama yang kuat seperti Siginjei, museum ini menjadi tidak hanya tempat penyimpanan barang-barang bersejarah, tetapi juga sebuah tempat yang memperingati perjuangan dan identitas budaya Jambi.

Museum Siginjei, seiring berjalannya waktu, telah menjadi sebuah institusi yang sangat berarti bagi masyarakat Jambi.

Bukan hanya sebagai tempat untuk melestarikan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan pemahaman tentang sejarah dan budaya Jambi.

Ribuan pengunjung, baik lokal maupun wisatawan, telah datang ke museum ini untuk mengagumi koleksi yang kaya dan mendalami cerita di balik setiap artefak.

Salah satu hal yang membuat Museum Siginjei begitu menarik adalah keberadaan beragam koleksi yang disimpan di dalamnya.

Dari keris-keris pusaka yang penuh makna hingga kincir padi yang mengingatkan kita pada mata pencaharian tradisional, museum ini menghadirkan berbagai aspek kehidupan dan budaya masyarakat Jambi.

Batu stupa yang terpajang di sana adalah contoh lain dari keberagaman budaya yang ada di provinsi ini.

Museum Siginjei juga memiliki peran penting dalam memperkenalkan sejarah dan budaya Jambi kepada generasi muda.

Banyak pelajar yang datang ke sini dalam rangka kunjungan sekolah untuk belajar lebih banyak tentang warisan leluhur mereka.

Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa nilai-nilai dan tradisi Jambi tetap hidup dan dihargai oleh generasi yang akan datang.

Selain itu, museum ini juga menjadi tempat yang penting untuk penelitian dan studi tentang sejarah dan budaya Jambi.

Para ahli dan peneliti sering kali datang ke sini untuk mempelajari artefak bersejarah dan mendalami cerita di baliknya. Museum Siginjei menjadi sumber berharga bagi pengetahuan tentang perkembangan sejarah Jambi.

Perubahan nama museum ini menjadi Museum Siginjei adalah sebuah langkah berani yang menghubungkan museum dengan identitas dan nilai-nilai yang sangat penting bagi masyarakat Jambi.

Nama ini mencerminkan kebanggaan akan sejarah dan budaya mereka, serta semangat perjuangan yang telah membentuk wilayah ini menjadi apa yang ada sekarang.

Dengan lebih dari tiga dekade pengalaman dalam menghadirkan warisan leluhur dan memperkenalkan sejarah Jambi kepada masyarakat, Museum Siginjei tetap menjadi salah satu tempat yang paling menarik untuk dikunjungi di provinsi ini.

Baca Juga: Sempat Tertunda, Tina Toon, Artis dan Politisi PDIP, Umumkan Kabar Bahagia Pernikahan di Instagram

Sebuah perjalanan ke museum ini adalah perjalanan melintasi waktu, menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan menghormati warisan yang telah diwariskan oleh para leluhur.

Museum Siginjei adalah bukti nyata bahwa sejarah hidup di dalam setiap artefak, dan dengan menjaga dan memahami warisan ini, kita dapat merayakan akar-akar kita sendiri dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Jadi, ketika Anda berada di Provinsi Jambi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Museum Siginjei.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah