Network
CilacapUpdate.com - Sukabumi, sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Barat, memiliki sejarah yang memikat terkait dengan wilayah kecamatan bernama Jampang.
Meskipun saat ini Jampang hanya mencakup sebagian luas Kabupaten Sukabumi, ternyata dahulu kala wilayah ini jauh lebih luas, membentang dari Pelabuhan Ratu hingga Selatan Bandung.
Tetapi apa yang membuat wilayah ini menjadi begitu menarik adalah cerita tentang masa lalu yang mungkin tidak Anda ketahui.
Konon, wilayah Jampang pernah menjadi bagian dari samudra luas, dan melalui temuan fosil-fosil yang mengagumkan, kita dapat membongkar misteri ini.
Dilansir dari Catatan Media di kanal Youtube CilacapUpdate.com, sejarah Kecamatan Jampang memunculkan cerita menarik tentang perubahan dramatis yang terjadi di wilayah ini.
Baca Juga: Probolinggo, Kota 'Kilat' dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan UMP Terbaik!
Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat, Jampang dulunya adalah bagian dari lautan yang biru dan luas.
Perubahan ini diyakini terjadi pada masa pliosen, sekitar 5 hingga 1,8 juta tahun yang lalu, ketika wilayah Jampang Kulon berada di bawah permukaan laut.
Pada masa itu, wilayah ini menjadi rumah bagi beragam binatang laut, termasuk berbagai jenis binatang koral yang tumbuh subur.
Selain itu, laut selatan Jampang dikenal sebagai habitat hiu tropis yang kaya dan menjadi jalur migrasi berbagai jenis paus.
Bahkan, dalam salah satu kejadian langka, di Kecamatan Surade pernah ditemukan tulang belakang ikan paus purba yang diperkirakan berumur 15 juta tahun.
Temuan ini sendiri merupakan bukti yang menakjubkan tentang keberadaan laut purba yang kaya di wilayah ini.
Tidak hanya itu, seorang peneliti juga pernah menemukan fosil gigi hiu di Desa Cikarang, Jampang.
Fosil gigi ini memiliki ukuran yang sangat besar, dengan tinggi mencapai 9,5 cm, dan itu belum termasuk akar gigi bagian atas yang lebar mencapai 7,5 cm.
Baca Juga: Sumenep 'Menggila'! Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan UMP Melambungkan Karir Pekerja!
Bentuknya yang segitiga mengindikasikan bahwa fosil ini berasal dari sejenis gigi hiu putih besar.
Temuan ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang sejarah laut dan kehidupan laut di wilayah ini.***
