CilacapUpdate.com - Sholat adalah sebuah ibadah yang baik. Namun, ada berbagai macam cara melaksanakannya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah witir bisa dilakukan hanya dalam satu rakaat. Imam Syafi'i memberikan jawaban, "Tentu, witir dapat dilakukan dalam satu rakaat."
Ini sama dengan praktik yang dilakukan oleh Gus Baha secara pribadi setelah sholat Isya. Bagi Gus Baha, witir sering kali hanya satu rakaat, tanpa ada rakaat pertama (kepala) dan rakaat terakhir (ekor). Witir sejati, menurutnya, adalah yang hanya satu rakaat, karena dua rakaat awal dalam witir sering menjadi perdebatan.
Mengenai konsep witir yang unik ini, pada dasarnya ini adalah upaya untuk mengakali witir yang biasanya dilakukan dalam tiga rakaat.
Dalam pandangan Gus Baha, Sayidina Usman, seorang sahabat terkenal, selama hidupnya tidak pernah melaksanakan witir lebih dari satu rakaat. Meskipun hanya satu rakaat, namun yang dibacanya adalah seluruh Al-Qur'an.
Baca Juga: 11 Cara Mudah Membuka Pola Android Tanpa Factory Reset
Imam Syafi'i menunjukkan bahwa Nabi pernah melaksanakan witir dalam tiga rakaat. Namun, menurut Imam Syafi'i, yang benar-benar berstatus witir adalah rakaat terakhir.
Rakaat pertama dan kedua tetap dianggap sebagai sholat tersendiri, dan setelah salam pertama, sholat dianggap selesai.
Maka terdapat perdebatan tentang jumlah rakaat yang seharusnya dalam witir, dan ini adalah hal yang baik karena perdebatan ini berkaitan dengan sholat, bukan masalah pribadi seperti siapa yang lebih cantik, yang hanya menyebabkan masalah.
Terkait tentang filosofi sholat, meskipun doa iftitah tidak wajib, tapi jika ada kesempatan, bacalah. Karena tidak ada riwayat yang mengatakan ulama yang pernah meninggalkan itu. Meskipun hanya sedikit (sepotong). Terutama di bagian "inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil ‘alamin..." sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya milik/untuk Allah.