CilacapUpdate.com - Ika Puspitasari, yang lebih akrab dipanggil Ning Ita, telah mencatat sejarah sebagai Walikota Mojokerto perempuan pertama selama periode 2018-2023.
Dalam sebuah perjalanan karier yang mengesankan, dia bukan hanya seorang politisi, tetapi juga seorang aktivis Muslim yang aktif di NU (Nahdlatul Ulama).
Sebelum menduduki jabatan sebagai kepala kota, Ika Puspitasari memiliki latar belakang yang beragam, termasuk pengalaman sebagai Bendahara BSI Sakinah dan Direktur Keuangan PT. SPU.
Saat ini berusia 44 tahun, Ika Puspitasari lahir pada tanggal 12 April 1979, dan melalui perjalanan pendidikan yang cemerlang, dia mempersiapkan dirinya untuk mengambil peran besar dalam pemerintahan.
Ia mulai pendidikannya di SDN Tanjungrejo dan berhasil lulus pada tahun 1991. Selanjutnya, Ning Ita melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Malang dan meraih kelulusan pada tahun 1994. Ika Puspitasari melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMUN 1 Sooko dan lulus pada tahun 1997.
Namun, perjalanan pendidikannya tidak berhenti di sana. Ika Puspitasari kemudian meraih gelar S1 dari Universitas Airlangga pada tahun 2001.
Ini adalah langkah awalnya menuju karier yang sangat sukses, termasuk menjadi Walikota Mojokerto. Namun, selain prestasi politiknya, banyak yang penasaran dengan harta kekayaannya.
Kekayaan Ika Puspitasari: Apa yang Ada di Balik Rp8 Miliar?
Mengenai harta kekayaan Ika Puspitasari, banyak rumor dan spekulasi beredar. Beberapa bahkan mengklaim bahwa kekayaannya mencapai angka yang mencengangkan, mencapai Rp8 miliar.
Namun, mari kita lihat fakta-fakta yang ada. Berdasarkan data yang ditemukan di dalam dokumen resmi yang dipublikasikan dalam ppid.mojokerkota.go.id, berikut adalah rincian harta kekayaan yang dimiliki oleh Walikota Mojokerto Ika Puspitasari:
Baca Juga: Pick Up Guling di Kedungreja Cilacap, Sejumlah Penumpang Luka - luka
Aset Tanah dan Bangunan
Ika Puspitasari memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp5.824.013.000, dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah dan bangunan seluas 1295 m² di Kota Mojokerto senilai Rp2.588.197.000
- Tanah dan bangunan seluas 1155 m² di Kota Mojokerto senilai Rp2.077.416.000
- Tanah seluas 405 m² di Kota Mojokerto senilai Rp1.158.400.000
Alat Transportasi dan Mesin Kepemilikan alat transportasi dan mesin oleh Ika Puspitasari mencapai Rp237.000.000, dengan rincian sebagai berikut:
- Mobil Nissan X-trail 20 At Tahun 2014 senilai Rp200.000.000
- Motor Honda Scoopy Tahun 2014 senilai Rp5.000.000
- Motor Piaggio Vespa S1 Get 125 3v Ie At Tahun 2019 senilai Rp32.000.000
- Total Harta Bergerak Lainnya
- Ika Puspitasari juga memiliki total harta bergerak lainnya senilai Rp73.750.000 dan memiliki surat berharga senilai Rp472.500.000.
Kas dan Setara
- Ika Puspitasari memiliki kas dan setara senilai Rp1.216.456.536, dengan total hutan sebesar Rp709.000.000.
Dengan demikian, total aset yang dimiliki oleh Walikota Ika Puspitasari mencapai Rp8.532.719.536. Dengan angka yang mencengangkan ini, menjadi perdebatan yang wajar apakah harta kekayaan seorang pejabat publik seharusnya mencapai jumlah sebesar ini.
Baca Juga: Jejak Jembatan Aek Tano Ponggol sebagai Penyambung Pulau Sumatera dan Pulau Samosir
Jejak Karier dan Pengalaman Ika Puspitasari
Sebelum menduduki jabatan sebagai Walikota, Ika Puspitasari memiliki pengalaman yang kuat dalam manajemen keuangan dan organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara BSI Sakinah selama 5 tahun, dan sebelumnya, sebagai Direktur Keuangan PT. SPU selama 5 tahun juga.
Pengalaman ini telah memberinya pemahaman mendalam tentang keuangan dan manajemen, yang tentunya sangat berharga dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah.
Namun, prestasinya tidak terbatas pada pengalaman di dunia bisnis dan keuangan. Ika Puspitasari juga dikenal sebagai seorang aktivis yang aktif dalam organisasi keagamaan, khususnya NU (Nahdlatul Ulama).
Keterlibatannya dalam organisasi ini menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Sebagai seorang pemimpin yang berakar kuat dalam nilai-nilai agama, Ika Puspitasari mungkin membawa perspektif yang unik ke dalam kepemimpinannya sebagai Walikota.
Sebagai Walikota pertama perempuan di Mojokerto, Ika Puspitasari menghadapi tantangan besar. Harapannya adalah untuk membawa perubahan positif ke dalam kota ini, termasuk peningkatan infrastruktur, pelayanan publik yang lebih baik, dan peningkatan kualitas hidup warganya.
Tugas ini tidak akan mudah, tetapi dengan pengalaman dan komitmennya, ia memiliki potensi untuk mencapai banyak hal.
Tentu saja, dengan kekayaan yang mencapai angka yang sangat tinggi, Ika Puspitasari juga memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kekayaannya. ***