Perjalanan Sejarah Jembatan Ampera Palembang: Dari Nama Bung Karno Hingga Tiga Kali Ganti Warna

10 September 2023, 16:58 WIB
Perjalanan Sejarah Jembatan Ampera Palembang: Dari Nama Bung Karno Hingga Tiga Kali Ganti Warna/Dok. Instagram.com @jembatan.ampera /

CilacapUpdate.com - Sumatera Selatan adalah provinsi yang kaya akan keunikan dan memiliki nilai sejarah yang luar biasa panjang.

Salah satu dari banyak aset bersejarah yang dimiliki Sumatera Selatan adalah Jembatan Ampera, yang pernah menjadi jembatan terpanjang di kawasan ASEAN pada zamannya.

Jembatan yang menjadi ikon Kota Palembang ini menghadirkan sejumlah fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui.

Mari kita eksplorasi lebih dalam beberapa fakta menarik tentang Jembatan Ampera yang pernah bernama Jembatan Bung Karno, serta telah mengalami tiga kali perubahan warna yang menarik.

Pada tahun 1965, Jembatan Ampera resmi diresmikan dengan nama Jembatan Bung Karno. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap sosok Bung Karno yang dianggap memiliki jasa besar dalam pembangunan jembatan ini.

Namun, tak lama setelah peresmian, tepatnya pada tahun 1966, Indonesia mengalami pergolakan politik yang cukup berarti. Akibatnya, banyak yang menginginkan perubahan, termasuk dalam hal penamaan jembatan ini.

Baca Juga: Di Kota Palembang Gaji Pensiunan PNS Resmi Naik, Berikut Tabel Gaji Pensiunan 2024 di Palembang

Akhirnya, nama Jembatan Bung Karno diganti menjadi Jembatan Ampera, yang merupakan singkatan dari "Amanat Penderitaan Rakyat."

Jembatan Ampera memegang predikat sebagai jembatan terpanjang di kawasan ASEAN setelah diresmikan pada tahun 1965.

Dengan panjang mencapai 1.177 meter dan lebar 22 meter, jembatan ini menjadi salah satu kebanggaan Sumatera Selatan.

Selain itu, ketinggian Jembatan Ampera dari permukaan air mencapai lebih dari 11 meter, menjadikannya sebagai salah satu jembatan yang mempesona di Indonesia.

Namun, daya tarik Jembatan Ampera tidak hanya terletak pada ukurannya yang mengesankan.

Salah satu aspek yang membuatnya semakin menarik adalah perubahan warna yang dialaminya sepanjang sejarahnya.

Pada awal peresmiannya pada tahun 1965, Jembatan Ampera memiliki warna abu-abu yang sederhana.

Baca Juga: Di Palembang Laku Rp40 Juta per Keping, Inilah Uang Koin Kuno yang Diburu Kolektor Kota Palembang

Kemudian, pada tahun 1992, jembatan ini mengalami perubahan warna menjadi kuning yang cerah. Perubahan warna ini memberikan tampilan baru pada jembatan yang ikonis ini.

Tapi kisah perubahan warna Jembatan Ampera belum berakhir di situ. Pada tahun 2002, jembatan ini kembali mengalami transformasi warna, kali ini menjadi merah bata yang kuat dan mencolok.

Dan yang menarik, warna merah bata ini telah bertahan hingga sekarang, memberikan ciri khas tersendiri pada Jembatan Ampera.

Jika kita menghitung, Jembatan Ampera telah mengalami tiga kali perubahan warna setelah peresmiannya pada tahun 1965.

Perubahan-perubahan ini tidak hanya mencerminkan perubahan fisik jembatan itu sendiri, tetapi juga mencerminkan perubahan zaman dan budaya di sekitarnya.

Jadi, jika Anda tertarik untuk berkunjung ke Jembatan Ampera yang memiliki sejarah panjang ini, Sumatera Selatan adalah destinasi liburan yang sempurna.

Anda tidak hanya dapat menikmati pemandangan spektakuler jembatan ini, tetapi juga dapat merasakan aura sejarah yang tersemat dalam tiang-tiangnya.

Baca Juga: 16 Kampus Papan Atas di Palembang Sumatra Selatan versi Terbitan UniRank Terbaru, No 1 Rangking 51 Nasional!

Dengan perubahan nama dari Jembatan Bung Karno menjadi Jembatan Ampera dan tiga kali perubahan warna yang unik, jembatan ini adalah bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dirayakan.***

Editor: Siyam

Tags

Terkini

Terpopuler