Sinopsis Lengkap Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Cerita 10 Anak Tidak Mampu yang Semangat Sekolah

10 Agustus 2022, 12:34 WIB
Laskar Pelangi : Memperlihatkan semangat belajar dalam keterbatasan. /Netflix

CilacapUpdate.com – Novel Laskar Pelangi merupakan novel yang ditulis oleh penulis Andrea Hirata. Novel yang juga dikembangkan menjadi film ini telah dirilis pada tahun 2015 oleh Penerbit Bentang Pustaka.

Berikut ini adalah sinopsis lengkap novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, yang kemudian juga mengeluarkan tiga novel sekuel lanjutan dari Laskar Pelangi, di antaranya Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov.

Laskar Pelangi merupakan novel yang terinspirasi dari kisah nyata kehidupan Andrea Hirata selaku penulis yang mana saat itu dirinya bertempat tinggal di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur.

Baca Juga: Gurun Sahara Terletak di Benua Apa, Sebelah Mana Laut Merah?Klik Disini Link Google Maps yang Viral di TikTok

Berkenaan dengan hal tersebut, mudah bagi si penulis merepresentasikan berbagai unsur sosial dan budaya masyarakat Belitung ke dalam bentuk cerita di novel Laskar Pelangi ini secara apik.

Hal itulah yang menjadi daya pikat masyarakat untuk membeli dan membaca novel karya Andrea Hirata ini sebab di dalamnya memuat pula kisah inspiratif yang dapat dijadikan motivasi serta renungan bagi pembacanya.

Dikutip dari Gramedia novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini telah mengantongi banyak pencapaian dan itu menjadi sebuah bentuk prestasi bagi sastra.

Hal itu terbukti bahwa novel ini telah masuk ke dalam deretan International Best Seller, dialihbahasakan ke dalam 40 bahasa asing, terbit dalam 22 bahasa, dan sukses beredar di lebih dari 130 negara.

Baca Juga: DOWNLOAD Link Nonton Film The Next 365 Days 2022, Full Movie Sub Indo HD 1080P

Tidak hanya itu, Laskar Pelangi berhasil dialihwahanakan ke dalam bentuk layar lebar, drama musikal, serial televisi, lagu, dan koreografi oleh Citydance Company di Washington, D.C., serta ditayangkan di Smithsonian dan Berlinale (The Berlin International Film Festival).

Dalam novel ini Andrea akan membuat kita terbahak-bahak mengikuti kisah orang-orang Melayu di pedalaman Belitong yang lugu, tersedu-sedu oleh kisah cinta yang masygul, atau geleng-geleng kepala oleh intrik-intrik mereka yang luar biasa.

Kita akan menemukan manusia-manusia yang tak sempurna, tapi sekaligus menemukan kebijaksanaan dalam diri mereka.

Novel Laskar Pelangi menceritakan kehidupan 10 anak yang tidak mampu, tetapi memiliki semangat juang untuk melanjutkan pendidikannya di kampung Gantung, Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Juga: 2 Link Live Streaming Real Madrid vs Eintracht Frankfurt Final Piala Super UEFA: Don Carlo Ingin Jaga Momentum

Sebagian besar dari kesepuluh anak yang menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah Gantung merupakan anak dari para penambang timah di pulau dengan perolehan kekayaan alam timah yang terbesar di dunia.

Meski demikian, hal tersebut berbanding terbalik dengan taraf kesejahteraan masyarakat asli di suatu daerah. Realitas itu yang mesti diterima oleh seluruh kalangan, mulai dari anak-anak, para orang tuanya, bahkan masyarakat miskin di daerah setempat.

Di balik keterbatasan yang harus mereka hadapi, baik itu dalam bentuk sarana dan prasarana maupun tenaga pendidik, kesepuluh anak yang menjadi tokoh utama dalam novel ini tetap mempunyai semangat juang dalam kegiatan pendidikan yang tengah mereka tempuh.

Kesepuluh anak hebat itu dinamai Laskar Pelangi, di antaranya bernama Ikal, Lintang, Sahara Aulia Fadillah, Mahar Ahlan, Syahdan Noor Aziz, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman atau A Kiong, Samson atau Borek, Mukharam Kudai Khairani, Trapani Ihsan Jamari, dan Harun Ardhli Ramadhan.

Baca Juga: Lebih dari 30 Polisi Diduga Langgar Kode Etik pada Kasus Tewasnya Brigadir J, Termasuk 2 Perwira Bareskrim

Selang waktu berjalan, mereka semua memiliki seorang teman baru, pindahan dari SD PN Timah bernama Flo. Kebersamaan dari para anggota dari Laskar Pelangi itu bermula ketika penerimaan siswa dan siswa baru di SD Muhammadiyah Gantung.

Ketika penerimaan murid baru, terdaftar kurang lebih 9 murid. Akan tetapi, sayangnya kuantitas tersebut tidak mencukupi syarat keberlangsungannya pendidikan di SD Muhammadiyah itu.

Bahkan, beberapa waktu sebelum adanya hal tersebut, pemerintah daerah dengan melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Sulawesi Selatan, sudah memberikan peringatan pada pihak Sekolah Dasar Islam tersebut mengenai perencanaan penutupan sekolah yang bisa dikatakan sudah tua itu.

Hal tersebut akan direalisasikan bilamana sekolah tidak mampu mencukupi syarat minimal jumlah murid, yaitu paling tidak 10 siswa. Seperti yang sudah dikatakan, bila hal itu terjadi, mau tidak mau ataupun suka tidak suka, sekolah yang bersangkutan tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar.

Baca Juga: Kandaskan Wakil Malaysia, PSM Makassar Jadi Klub Pertama Indonesia yang Lolos ke Final Zona Asean AFC Cup 2022

Seluruh orang tua atau wali, calon siswa, Bu Muslimah dan Pak Harfan pun memiliki harapan penuh menunggu kehadiran siswa ke-10 agar dapat menyelamatkan SD Muhammadiyah.

Di detik-detik terakhir Pak Harfan yang sudah menahan rasa kecewa dalam dirinya bersamaan harus menetapkan keputusan yang amat berat. Namun, di tengah kecewa yang mereka rasakan, datanglah seorang anak yang tampak lebih besar bila dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

Anak itu tidak sendiri, ia datang bersama ibunya dan ingin mendaftarkan diri sebagai murid baru di SD Muhammadiyah tersebut. Murid baru itu, yakni Harun Ardhli Ramadhan. Harum mempunyai keterbelakangan mental dan bisa dikatakan berperan dalam menyelamatkan sekolah, seluruh siswa baru SD Muhammadiyah Gantung, dan para orang tua atau wali.

Kebahagiaan dan rasa haru pun tampak jelas di wajah Pak Harfan dan Bu Muslimah. Selama kegiatan belajar dan mengajar yang mereka lalui, didampingi pula oleh seorang guru dengan dedikasi yang tinggi akan ranah pendidikan, yaitu Bu Muslimah.

Baca Juga: Motif Masih Belum Diketahui, Bareskrim Sebut Empat Tersangka Penembakan Brigadir J Terancam Hukuman Mati

Ia mempunyai kepribadian yang sangat baik, sabar, piawai dalam mengajari murid-muridnya belajar, penyayang, dan sebagainya. Di dalam kisah inilah, Bu Muslimah yang telah memberi julukan kepada kesepuluh anak tersebut sebagai Laskar Pelangi.

Tidak hanya Bu Muslimah, ada Pak Harfan Effendi Noor yang bersedia merangkap jabatan, yakni guru sekaligus Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gantung. Penyampaian materi ajar yang disampaikan oleh Pak Harfan kerap kali menyelipkan kisah teladan nabi dan rasul.

Di novel ini, kisah perjalanan para anggota Laskar Pelangi dalam menjalankan pendidikan di SD Muhammadiyah Gantung ditemani oleh berbagai ragam emosional, mulai dari rasa bahagia, dramatis, hingga mengharukan sekalipun.

Penasaran akan perjalanan kisah Ikal dan para sahabat Laskar Pelanginya? Ikuti kisah mereka di novel Laskar Pelangi.

Baca Juga: Sinopsis REVIEW Persuasion: Seri Baru Netflix Adaptasi Novel Austen dengan Cerita yang Lebih Modern

Bagi Ikal dan Arai, kemiskinan boleh mengambil segalanya, kecuali satu: mimpi. Mereka letakkan mimpi setinggi-tingginya. Dua anak kuli timah itu mencurahkan segenap tenaga. Meskipun demikian, manisnya hidup tak boleh lalai dilewatkan.

Di sela kesibukan belajar di sekolah menengah, selalu saja ada celah untuk menikmati masa remaja. Mencuri-curi waktu menonton bioskop, mengejar cinta pertama, adalah sekian dari kisah mereka. Namun, satu hal tak pernah terlupa, impian yang telah lama bersemayam dalam diri.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Gramedia

Tags

Terkini

Terpopuler