Network
CilacapUpdate.com - Kesuksesan atlet voli Megawati Hangestri Pertiwi membawa nama Indonesia di Liga Voli Korea dinodai aksi tak terpuji suporter Indonesia. Suporter Liga Korea merasa tidak nyaman dengan kelakuan para suporter Indonesia yang dianggap mengganggu.
Viralnya aksi Megawati Hangestri Pertiwi dalam V-League mendorong antusiasme WNI yang berada di Korea untuk datang mendukung Megawati.
Namun sayang, kedatangan mereka berbuntut kecaman, bahkan beberapa warga Korea ingin melaporkan suporter yang berperilaku berlebihan.
Seorang suporter mengirimkan email ke media Korea MHN Sport, memberi keterangan tentang perilaku tidak menyenangkan suporter Indonesia pada 6 November 2023.
Baca Juga: Alwi Farhan Sukses Balas Kekalahan atas Lin Kuan Ting di Babak Kualifikasi Korea Masters 2023
“Saya ingin melaporkan perilaku berlebihan dari fans Indonesia,” kata seorang informan pada media Korea.
Lalu dia melanjutkan beberapa fans Indonesia menggunakan senter ponsel untuk mengganggu subtime Pepper Savings Bank.
Tidak hanya itu, tim tuan rumah (Pepper Saving Bank mengirimkan laporan yang isinya, "Mereka mencemoohnya saat dia melakukan servis dan mengibarkan bendera dengan nama politisi dari negaranya terukir di atasnya."
Pemberi informasi tersebut, juga mengatakan beberapa nama politisi juga dibawa pada plakat dukungan untuk Mega. Termasuk Megawati Soekarnoputri, politisi yang memiliki kesamaan nama dengan Mega.
Selain itu, beberapa dari suporter Indonesia tersebut tertangkap kamera mengibarkan nama Mega di bendera nasional Korea dengan lakban.
Hal itu oleh para masyarakat Korea dianggap hal yang tidak baik. Karena mencorat-coret "Taegeukgi" nama bendera Korea Selatan, merupakan tindakan ilegal.
Itu juga bisa diartikan penghinaan terhadap negara lain. Beberapa warganet Indonesia merasa malu dengan kelakuan para suporter Indonesia di sana.
Riema Lee seorang warga negara Indonesia yang berada di Korea melalui akun Facebook pribadinya, memberi himbauan:
1. Teriakan Dukungan dengan Menyebut Nama Tim Saja, Jangan Nama Mega
"Karena mega adalah satu team..tdk perlu berlebihan berteriak memanggil mega..kl ingin berteriak..menyebut nama Team yg ada," tulis Riema Lee pada poin pertama.
2. Jangan Membawa Atribut yang Tidak Berhubungan dengan Tim yang Bertanding
"Jangan membawa bendera/spandux yg tdk ada hubungan dg team yg bertanding," kata Riema Lee.
3. Jangan Membawa Muatan Politik Saat Menonton
"Jangan Membawa2 ttg Politik di lapangan," begitu tulis Riema Lee.
4. Jangan Meneriaki Lawan dengan Kata yang Menjatuhkan
Suporter Indonesia kedapatan meneriakkan "Huuuu" saat lawan servis. Itu dianggap tidak sopan dan mengganggu.
"Jangan teriaki team lawan dg teriakan yg menjatuhkan," tulis Riema Lee.
5. Jaga Kenyamanan dan Minimalisir Gerakan yang Menghalangi Pandangan Penonton Lain
"Jagalah kenyamanan saat menonton..jgn mondar mandir saat bertanding hingga menganggu penonton di belakang dan penonton lainnya,"
Dia juga mengingatkan di Korea menonton pertandingan Olahraga merupakan suatu hiburan, jadi menjaga kenyamanan sangat penting.
"Ingat..Di Korea selatan saat menonton pertandingan Olah raga sangat nyaman..tanpa berisik yg berlebihan..bahkan utk menonton Support olehraga bagi WNKorea adalah suatu rekreasi.. Rilex tp tetap sport," kata Riema Lee.
Baca Juga: Delegasi Federasi Bola Voli Internasional Datang ke Indonesia untuk Bidding Tuan Rumah Piala Dunia
Dia juga mengajak WNI untuk menjaga nama baik Indonesia.
"Yuk..Mari kita jaga Nama Indonesia..jg sampai ada kesan BAR BAR utk supporter Indonesia," tutup Riema Lee.
Ini merupakan musim pertama bagi V-League menerima kuota untuk pemain Asia.
"Musim ini, sistem kuota Asia pertama diperkenalkan, sehingga memungkinkan dua pemain asing bermain di satu lapangan," kata MHN Sport.
Dan jangan sampai kelakuan para suporter Indonesia malah memberi imbas buruk pada pemain Indonesia yang bermain di Korea.***
