Leo mengungkapkan bahwa tekanan bukanlah alasan utama kekalahan ganda kedua Indonesia ini.
"Tekanan pasti ada tapi dari dulu ketika kami dipercaya tampil di beregu, kami kesampingkan hal itu. Kami ambil sisi positifnya dan pengalaman bila nanti menjadi penentu lagi seperti ini," jelas Leo.
Pertandingan berlanjut ke set kedua, dimulai dengan skor imbang 1-1. Bola dari pasangan Korea yang menyangkut membuat Indonesia sementara unggul 2-1.
Namun, kesalahan-kesalahan seperti pengembalian yang gagal, bola yang tersangkut, dan pertahanan kuat dari Korea membuat Indonesia tertinggal 2-5.
Kedua tim saling menyangkut di net, sehingga skor menjadi 3-6. Pertandingan berlanjut dengan saling mengejar hingga interval poin dengan keunggulan Indonesia 11-9.
Leo mengungkapkan bahwa pola permainan lawan sudah terbaca, tetapi kesalahan sendiri yang menjadi masalah utama. "Pola lawan sebenarnya tidak berubah, tapi kami banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Leo yang dikutip dari laman PBSI.
Kesalahan-kesalahan seperti pengembalian yang gagal dari ganda Indonesia dan bola yang tersangkut membuat Indonesia tertinggal hingga skor 14-17.
Pengembalian bola yang melebar dari pasangan Korea mempersempit selisih menjadi 15-17. Namun, servis Leo/Daniel yang nyaman bagi lawan, serta penempatan yang cerdas dari Korea, membuat Indonesia tertinggal lagi 15-19.