Network
CilacapUpdate.com - Pada Maret 2024, keluarga penerima manfaat (KPM) bansos dari pemerintah dapat mengantisipasi bantuan sosial yang akan disalurkan.
Dua jenis bantuan langsung tunai (BLT) akan tersedia pada bulan ini, yakni BLT Dana Desa dan BLT Mitigasi Risiko Pangan.
Kedua program ini dirancang untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dan bencana alam, serta menjaga daya beli dan ketahanan pangan.
BLT Dana Desa 2024
Program BLT Dana Desa memberikan dana tunai kepada KPM yang berdomisili di desa. Dana berasal dari alokasi Dana Desa, dengan batas pengeluaran tertinggi 25% dari pagu anggaran desa. Berikut beberapa poin penting:
- Diberikan selama 12 bulan (Januari–Desember 2024) dengan besaran Rp300.000 per bulan per KPM.
- Total BLT Dana Desa per tahun mencapai Rp3,6 juta.
- Penyaluran dilakukan setiap bulan oleh penyalur yang ditunjuk pemerintah desa, seperti kantor pos atau bank.
- Besaran BLT bergantung pada kebijakan desa, bisa Rp300.000 per bulan, Rp600.000 untuk dua bulan, atau Rp900.000 untuk tiga bulan.
Meskipun BLT Dana Desa sudah mulai disalurkan di berbagai wilayah di Indonesia, bukan semua masyarakat memenuhi kriteria untuk menerima bantuan ini.
Kriteria termasuk kategori miskin ekstrem, rentan sakit kronis, janda/duda, disabilitas, dan tidak mendapatkan bantuan sosial lain.
BLT Mitigasi Risiko Pangan 2024
Program ini memberikan dana tunai kepada KPM yang terdampak fluktuasi harga pangan, dianggarkan dari APBN sebesar Rp11,25 triliun. Rincian sebagai berikut:
- Diberikan selama 3 bulan (Januari–Maret 2024) dengan besaran Rp200.000 per bulan per KPM.
- Total BLT Mitigasi Risiko Pangan yang diterima mencapai Rp600.000.
- Penyaluran dilakukan secara front loading pada bulan Februari 2024.
- Penyaluran menggunakan Kartu Identitas Penerima Bantuan (KIPB) yang berisi nomor rekening dan kode verifikasi.
- KPM harus membawa KIPB dan KTP saat mengambil bantuan di kantor pos terdekat.
Kriteria penerima BLT Mitigasi Risiko Pangan melibatkan mereka yang terdampak bencana alam dan/atau pandemi Covid-19, serta tidak menerima bantuan sosial lainnya.
Program ini diarahkan kepada 18,8 juta KPM terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT) Kementerian Sosial (Kemensos).
