Sultan Palembang: Kisah Megah Bandara yang Berawal dari Perkebunan Selama 103 Tahun, Bekas Jajahan Belanda?

6 Oktober 2023, 09:35 WIB
Sultan Palembang: Kisah Megah Bandara yang Berawal dari Perkebunan Selama 103 Tahun, Bekas Jajahan Belanda?/Ilustrasi: Instagram.com @dztajbrl /

 

CilacapUpdate.com - Saat kita berbicara tentang perkembangan infrastruktur di Indonesia, Provinsi Sumatera Selatan tidak mau ketinggalan.

Salah satu aspek penting dari infrastruktur adalah transportasi udara, dan Sumatera Selatan telah menjalani transformasi luar biasa dengan memiliki beberapa bandara megah yang memfasilitasi perjalanan udara.

Tetapi, apakah Anda tahu bahwa salah satu bandara megah tersebut dulunya adalah tanah perkebunan milik sebuah perusahaan?

Sejarah panjang bandara ini dimulai pada tahun 1920, ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda.

Itu adalah zaman ketika pesawat pertama mendarat di lapangan udara ini, sebuah pesawat kecil jenis Fokker yang membawa Jan Pieterszoon Coen dari Eropa. Namun, bukan hanya sejarah kolonial yang melingkupi bandara ini.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1950, bandara ini mulai dibuka untuk penerbangan sipil. Bandara ini ternyata memiliki sejarah yang kuat, dan pada tahun 2004, bandara ini mendapatkan status internasional setelah menjadi tuan rumah PON XVI.

Baca Juga: Mengungkap Kisah Stadion Jakabaring Palembang: Keajaiban Sepakbola di Sumatera Selatan yang Memukau Dunia

Namun, apa yang membuat bandara ini begitu istimewa adalah namanya. Bandara ini diresmikan dengan nama Sultan Palembang Darussalam, sebagai penghargaan atas peran penting Sultan Palembang dalam memimpin rakyat pribumi melawan penjajah Belanda.

Sultan ini tidak hanya seorang raja, tetapi juga seorang pahlawan, dan tidak heran jika namanya dipilih sebagai salah satu nama bandara internasional di Sumatera Selatan.

Seiring berjalannya waktu, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Sumatera Selatan mengalami transformasi luar biasa.

Dalam 103 tahun beroperasi, bandara ini telah menjadi salah satu bandara paling modern di Indonesia. Biaya pengembangan yang mencapai ratusan miliar rupiah telah mengubah wajah bandara ini secara signifikan.

Sebagian besar dana pengembangan berasal dari investasi perusahaan Jepang sebesar Rp252 miliar dan dana APBN sebesar Rp115 miliar.

Baca Juga: Harga BBM Terbaru di SPBU Palembang Sumatera Selatan, Setelah Pembaruan Harga

Dana ini digunakan untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas bandara. Landasan pacu yang awalnya hanya sepanjang 300 meter telah diperpanjang menjadi 3000 meter, memungkinkan pesawat-pesawat besar untuk mendarat dan lepas landas dengan aman.

Selain itu, lahan parkir kendaraan untuk bandara juga mengalami perluasan signifikan, mencapai 20 ribu meter persegi yang dapat menampung kurang lebih 1000 kendaraan.

Ini adalah langkah penting dalam mendukung pertumbuhan jumlah penumpang yang menggunakan bandara ini.

Tidak hanya itu, bandara ini juga menambahkan gedung terminal baru yang megah dan modern. Gedung terminal ini memiliki tiga lantai dengan luas 13 ribu meter persegi, memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang yang menggunakan bandara ini.

Baca Juga: Keajaiban Kota Palembang! Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2023 Membuat Gaji Pekerja Melonjak

Dengan fasilitas ini, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Sumatera Selatan siap untuk menyambut lebih banyak penumpang dan meningkatkan pelayanannya.

Bandara ini tidak hanya melayani warga Sumatera Selatan, tetapi juga menjadi gerbang utama bagi wisatawan domestik dan internasional yang ingin menjelajahi pesona provinsi ini.

Dengan fasilitas yang terus berkembang, bandara ini memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Sumatera Selatan.

Perjalanan panjang bandara ini, dari tanah perkebunan milik perusahaan Palembang Maatschappij hingga menjadi salah satu bandara terbaik di Indonesia, adalah cerminan dari tekad dan kerja keras banyak orang.

Ini adalah cerita tentang transformasi, perubahan, dan kemajuan yang dapat menginspirasi kita semua.

Baca Juga: LRT Palembang: Kisah Sukses Light Rail Transit Pertama di Indonesia di Bawah Cahaya Sumatera Selatan

Dengan sejarah yang kaya dan pengembangan yang terus berlanjut, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Sumatera Selatan akan terus menjadi salah satu aset terbesar provinsi ini.

Namanya bukan hanya sebuah label, tetapi sebuah penghormatan atas perjuangan dan semangat Sultan Palembang serta semua yang telah berkontribusi dalam membangun bandara ini selama lebih dari satu abad.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Sumber: beragam sumber

Tags

Terkini

Terpopuler