Transformasi Sejarah: Dari Lapangan Terbang Perang Dunia II hingga Nama Tokoh Kharismatik Asal Papua

28 Oktober 2023, 19:11 WIB
Ilustrasi Bandara. Transformasi Sejarah: Dari Lapangan Terbang Perang Dunia II hingga Nama Tokoh Kharismatik Asal Papua/Dok. Freepik.com /

CilacapUpdate.com - Papua adalah tanah yang kaya akan sejarah dan kekayaan alamnya. Terletak di ujung timur Indonesia, Papua juga memiliki infrastruktur yang mendukung konektivitasnya dengan dunia luar.

Salah satu infrastruktur penting di sana adalah Bandara Internasional Sentani. Bandara ini telah mengalami perjalanan panjang sejak pertama kali dibangun, dan usianya yang mencapai 79 tahun adalah saksi bisu dari berbagai perubahan yang telah terjadi.

Pada tahun 2020, bandara ini mengalami transformasi yang mengesankan dengan mengganti namanya menjadi Bandara Theys Hiyo Eluay, sebagai penghormatan kepada seorang tokoh kharismatik Papua yang berjasa besar dalam sejarah daerah ini.

Bandara Internasional Sentani terletak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Jayapura, di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Meskipun saat ini merupakan bandara terbesar di Papua, awalnya, bandara ini memiliki peran yang sangat berbeda.

Baca Juga: Bandara Baru di Bukit Malintang Sumatera Utara: Investasi Rp700 Miliar untuk Meningkatkan Konektivitas

Pada masa Perang Dunia II, bandara ini dibangun oleh Jepang sebagai lapangan terbang militer yang digunakan untuk pesawat-pesawat Zero dan pesawat tempur jarak jauh.

Saat itu, pembangunan bandara ini dilakukan dengan cepat, mengingat tujuan utamanya adalah untuk kepentingan militer.

Namun, pada tahun 1944, setelah 79 tahun yang lalu, Amerika Serikat berhasil merebut bandara ini dari tangan Jepang.

Amerika Serikat kemudian melakukan perluasan dan pemugaran landasan pacu yang ada. Hasilnya, Bandara Sentani mampu menampung pesawat-pesawat jenis B-29 Superfortress, yang merupakan pesawat pembom berat yang digunakan selama Perang Dunia II.

Seiring berjalannya waktu, Bandara Sentani mengalami perkembangan signifikan. Pada tahun 2020, Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengumumkan rencana perubahan nama bandara ini.

Baca Juga: Bandara Baru Rp287 Miliar di Asmat Papua Selatan: Kunci Logistik dan Pertumbuhan Ekonomi?

Nama Bandara Internasional Sentani akan digantikan oleh nama seorang tokoh kharismatik Papua yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Nama tersebut adalah Theys Hiyo Eluay.

Theys Hiyo Eluay adalah mantan ketua Presidium Dewan Papua (PDP) yang didirikan oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur.

Beliau adalah salah satu tokoh kharismatik Papua yang memainkan peran penting dalam perjuangan dan pembelaan hak-hak rakyat Papua.

Penggantian nama bandara menjadi Bandara Theys Hiyo Eluay adalah bentuk penghormatan atas jasanya yang telah meninggalkan jejak berharga dalam sejarah Papua.

Meskipun nama bandara ini berubah, banyak orang masih mengenalnya dengan nama lama, yaitu Bandara Internasional Sentani.

Namun, perubahan ini lebih dari sekadar pergantian nama. Bandara ini adalah salah satu pintu gerbang penting bagi Papua untuk terhubung dengan dunia luar.

Dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter x 45 meter dan kapasitas 13 apron parking stand, Bandara Theys Hiyo Eluay memiliki fasilitas yang memadai untuk menangani arus lalu lintas udara yang semakin meningkat di daerah tersebut.

Baca Juga: Hotel Murah Dekat Bandara Balikpapan: Penginapan Terjangkau dengan Fasilitas Premium dan Layanan Prima

Selain itu, gedung terminalnya juga sangat luas dengan total luas 14.300 meter persegi dan dilengkapi dengan dua lantai.

Ini memungkinkan penumpang untuk memiliki pengalaman yang nyaman saat menggunakan bandara ini. Fasilitas yang modern dan mewah ini menjadikan Bandara Theys Hiyo Eluay sebagai salah satu bandara terbaik di Papua.

Perubahan nama Bandara Internasional Sentani menjadi Bandara Theys Hiyo Eluay bukan hanya sebuah tindakan formalitas, tetapi juga simbolik.

Ini adalah pengakuan terhadap perjuangan dan pengorbanan seorang tokoh kharismatik Papua yang telah berjuang untuk hak-hak rakyatnya. Nama baru ini juga mengingatkan kita akan pentingnya sejarah dalam pembentukan identitas suatu daerah.

Sebagai bagian dari Papua yang semakin berkembang, Bandara Theys Hiyo Eluay adalah pintu gerbang penting yang menghubungkan masyarakat Papua dengan dunia luar.

Dengan penerbangan internasional dan fasilitas yang modern, bandara ini tidak hanya melayani kebutuhan transportasi, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan harapan bagi masa depan Papua yang lebih baik.

Baca Juga: Bandara Internasional Juanda Surabaya: Melayani 27 Ribu Penumpang per Hari dan Anggaran Rp8 Triliun

Dengan kata lain, Bandara Theys Hiyo Eluay adalah saksi bisu dari perjalanan panjang Papua menuju kemajuan dan penghormatan terhadap sejarah dan tokoh-tokoh kharismatiknya.

Perubahan nama ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan akar dan nilai-nilai yang membentuk suatu daerah, sambil terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler