Cilacapupdate.com - Pada tahun 2024, sebuah terobosan monumental akan mengubah wajah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan rencana Jogja Planning Gallery (JPG) pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Lokasi strategis di timur Stadion Mandala Krida akan menjadi tempat megah yang mencerminkan kemajuan dan visi DIY untuk masa depan serta relokasi oleh Jogja Planning Gallery (JPG) pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Bersamaan dengan itu, gedung DPRD DIY yang sudah ada dan Teras Malioboro (TM) 2 akan mengalami relokasi untuk memberikan ruang bagi proyek ambisius lainnya: Jogja Planning Gallery (JPG).
Pasar Malioboro yang legendaris selama ini telah menjadi jantung pusat pariwisata DIY. Namun, dalam pergeseran zaman, semakin jelas bahwa kehadiran pariwisata harus dikelola secara cerdas dan terintegrasi dengan kepentingan masyarakat.
Baca Juga: 9 Universitas Andalan Yogyakarta dengan Akreditasi Webometrics, Mana Lebih unggul UMY atau UII?
Terletak di kawasan wisata, gedung DPRD DIY saat ini tampak kurang proporsional dalam perannya sebagai pusat pengambilan kebijakan dan wadah aspirasi rakyat. Inilah alasan di balik relokasi yang diusulkan oleh Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana.
Rencana Ambisius Terungkap:
Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, sebuah kompetisi desain yang berlangsung tahun lalu telah menghasilkan tiga pemenang yang akan bergabung dalam upaya menciptakan Jogja Planning Gallery (JPG).
JPG bukan sekadar bangunan, tetapi wadah bagi pemikiran kreatif dan solusi inovatif bagi masa depan DIY. Detail Engineering Design (DED) dan analisis dampak lalu lintas (Amdalalin) merupakan tahap penting yang dijalani pada tahun ini.
Baca Juga: Hemat Budget, Nikmati Kenyamanan: 12 Hotel Dekat Kampus UNY Yogyakarta
Visi Menginspirasi:
Dalam perbincangan dengan Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, terkuak bahwa rencana relokasi gedung DPRD DIY telah dibicarakan sejak tahun 2019. Sayangnya, pandemi COVID-19 menghambat langkah-langkah awal pelaksanaan.
Meski demikian, semangat untuk mengangkat posisi DIY ke tingkat yang lebih tinggi tidak pernah memudar. Gedung baru DPRD DIY akan menghadirkan era baru di mana ruang partisipasi masyarakat akan lebih berdaya, sesuai dengan semangat demokrasi.
Beralih ke Rencana Praktis:
Huda Tri Yudiana juga mengungkapkan lokasi relokasi yang strategis. Terletak di Jalan Kenari atau di depan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, lahan seluas 5 hektar telah dipilih sebagai tempat berdirinya gedung baru DPRD DIY.
Keputusan ini datang setelah pertimbangan yang matang, salah satunya adalah kepemilikan tanah oleh Pemerintah Daerah DIY. Dengan tanah milik Pemda DIY, pengadaan tanah tidak memerlukan anggaran tambahan. Dalam rencana perencanaan, hanya 1,1 hektar dari total lahan yang akan digunakan untuk gedung DPRD DIY.
Transformasi Integratif:
Selain aspek praktis, relokasi juga berkaitan dengan integrasi yang lebih baik antara sektor pariwisata dan perekonomian. Lokasi gedung DPRD DIY saat ini di kawasan wisata Malioboro dianggap tidak lagi relevan dengan peran yang semakin strategis.
Dengan mengalihkan perhatian dari wisata ke pusat kebijakan, DIY mengambil langkah berani menuju transformasi yang terarah dan terencana.
Tantangan dalam Pencapaian:
Pembangunan gedung DPRD DIY akan dilakukan secara bertahap, mengingat skala dan kompleksitas proyek yang diperlukan.
Hal ini juga merupakan tindakan bijak untuk menghindari potensi gangguan pada keuangan daerah. Berbicara mengenai jangka waktu, Huda Tri Yudiana mengharapkan pembangunan dapat dimulai pada 2024-2025.
Baca Juga: Jogja Center Shopping : 5 Destinasi Pusat Belanja Murah yang Menarik Perhatian Wisatawan Yogyakarta!
Keseimbangan Antara Harapan dan Realitas:
Namun, meskipun semangat tinggi, besarnya anggaran untuk pembangunan masih menjadi tanda tanya. Huda Tri Yudiana mengakui bahwa saat ini belum dapat memastikan angka pasti yang dibutuhkan.
Jika segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, akhir tahun 2023 diharapkan menjadi titik di mana anggaran pembangunan dapat diidentifikasi.
Ruang untuk Pemikiran Hybrid:
Gedung DPRD DIY yang akan datang bukan hanya sekadar struktur fisik, tetapi juga representasi dari semangat inklusif dan kreatif.
Gedung ini akan dirancang dengan kemampuan untuk mengakomodasi rapat secara hybrid, memungkinkan interaksi baik fisik maupun virtual. Dalam pengembangannya, pertimbangan juga diberikan untuk memungkinkan penambahan anggota dewan di masa mendatang.
Baca Juga: Hotel Dekat Kampus UNY Yogyakarta: Kenyamanan dan Kesempurnaan dalam Satu Paket
Pusaka Budaya yang Tetap Tersisa:
Saat merencanakan transformasi skala besar, penting untuk menghormati warisan budaya yang ada. Kompleks gedung DPRD DIY lama yang akan menjadi JPG tidak akan hilang begitu saja.
Dalam perencanaan, satu bagian dari kompleks ini akan dipertahankan sebagai bangunan cagar budaya, memberikan pengingat kuat tentang perjalanan panjang DIY.
Dengan langkah-langkah yang mantap dan visi yang cemerlang, DIY sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan penuh percaya diri.
Rencana pembangunan gedung baru DPRD DIY di tahun 2024 akan menjadi tonggak penting dalam transformasi menuju sebuah DIY yang lebih modern, inklusif, dan terencana dengan baik. Dalam prosesnya, DIY tidak hanya mencari peningkatan dalam infrastruktur, tetapi juga mengarah pada pemberdayaan masyarakat dan sinergi antara pariwisata dan perekonomian.***