Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Bisa Optimal dengan Penuhi Tiga Kebutuhan Dasar Anak Berikut Ini

14 Maret 2022, 14:42 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Anak /Pixabay/klimkin

CilacapUpdate.com - Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak maka perlunya peran orang tua untuk memberikan pengawasan penuh terutama dalam pemenuhan kebutuhan gizi seimbang dan pola pengasuhan.

Pertumubuhan disini berkaitan erat dengan bertambahnya ukuran tubuh dan jumlah sel serta jaringan di antara sel-sel. Beberapa Indikator untuk mengetahui adanya pertumbuhan anak adalah adanya pertambahan tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.

Sedangkan perkembangan berkaitan erat dengan pematangan fungsi organ dan kemampuan individu anak. Perkembangan disini meliputi kemampuan Sensorik (kemampuan mendengar, melihat, meraba, merasa, mencium), Motorik (terdiri dari gerak kasar, halus, dan kompleks) dan Berkomunikasi dan berinteraksi (tersenyum, menangis, bicara, dll).

Baca Juga: Turki Tolak Beri Sanksi Rusia, Negara Anggota Nato Tidak Satu Suara?

Dalam hal lain yang termasuk didalam perkembangan anak yaitu kemampuan Kognitif (kemampuan mengenal, membandingkan, mengingat, memecahkan masalah, dan kecerdasan), Bersosialisasi, kemandirian, Kreativitas, Moral dan spiritual (nilai-nilai adat dan budaya serta agama).

Diantara pendapat para ahli, Sigmund Freud (tokoh psikologi) mengatakan bahwa usia dini merupakan periode emas tumbuh kembang anak dimana pada tahapan ini akan terjadi lonjakan perkembangan yang sangat pesat.

Perkembangan tersebut bersifat holistik (utuh) di segala aspek, baik kognitif, literasi numerasi, sosial emosional, maupun fisik. Artinya, seluruh stimulus yang diberikan oleh lingkungan baik bersifat positif maupun negatif akan diserap secara maksimal oleh anak mengingat perkembangan otak mereka mencapai 80% pada periode ini.

Baca Juga: Menilik Senat Kremlin Kantor Presiden Vladimir Putin, Pengamanan Sangat Ketat dan Tertutup untuk Umum

Oleh karena itu, pemberian stimulus positif dari lingkungan akan memberikan capaian tumbuh kembang yang optimal.

Dalam kasus pertumbuhan sendiri di Indonesia, berdasarkan Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional dari Kementrian Kesehatan Tahun 2021 angka Pravelansi Balita Stanting secara Nasional sebesar 24,4%. Dimana terdapat 3 daerah yang memiliki kasus Pravelansi Balita Stanting tertinggi diantaranya Nusa Tenggara Timur (37.8%), Sulawesi Barat (33.8%), dan Aceh (33.2%).

Baca Juga: Problem Gizi dan Obesitas di Indonesia Masih Cukup Tinggi, Kasus Stunting Nasional Capai 24,4 Persen

Tumbuh kembang anak merupakan suatu proses yang berlangsung secara bersamaan (simultan), yang mana perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan syaraf pusat dengan organ tubuh yang dipengaruhinya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Faktor intrinsik disini yaitu faktor-faktor bawaan sejak lahir (genetik) dan faktor ekstrinsik, yaitu faktor-faktor sekeliling (lingkungan) yang mempengaruhi tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan hingga lahir dan bertumbuh-kembang menjadi seorang anak.

Baca Juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan dan 9 Golongan yang Boleh Tidak Puasa Ramadhan

Tiga kebutuhan dasar pada anak berikut mempunyai peran yang strategis untuk mempengaruhi tumbuh kembang anak optimal, diantaranya pola asah, polah asih dan pola asuh.

Tentang kebutuhan dasar anak ini para orang tua sudah cukup familiar, kah?. Jika iya, apakah sudah memperhatikan penuh dalam penerapannya agar tercapai tumbuh kembang anak yang optimal?

Disini kita akan mengulas kembali tentang kebutuhan dasar anak ini, yaitu pola asah, pola asih, dan pola asuh.

1. Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH):

Dalam kehidupannya dimana balita belum bisa memenuhi kebutuhan gizinya sendiri, maka untuk memenuhi kebutuhannya balita masih bergantung dengan orang tua atau pengasunhnya.
Hal tersebut biasa dikenal sebagai pola asuh yang meliputi memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Baca Juga: Cerita Putin Pasca Runtuhnya Soviet atau Jauh Sebelum Jadi Presiden, Rela Cari Uang Tambahan dengan Jadi Sopir

Kebutuhan tersebut diantaranya mencangkip kebutuhan anak akan nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh & lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, olahraga, bermain dan beristirahat.

Kebutuhan Nutrisi harus dipenuhi sejak anak masih di dalam rahim. Ibu perlu memberikan nutrisi seimbang melalui konsumsi makanan yang bergizi dan menu seimbang.

Air Susu Ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling lengkap dan seimbang bagi bayi terutama pada 6 bulan pertama (ASI Eksklusif).

Baca Juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan dan 9 Golongan yang Boleh Tidak Puasa Ramadhan

Kebutuhan Imunisasi yang mana anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Dalam hal kebersihan orang tua harus memperhatikan kebersihan makanan, minuman, udara, pakaian, rumah, sekolah, tempat bermain dan transportasi.

Seorang anak juga membutuhkan waktu untuk kegitan bermain, aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.

Karena dalam kegitan dan aktivitas tersebut dapat merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan dan merangsang metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Serta dapat merangsang pertumbuhan otot dan tulang untuk mecapai perkembangan yang optimal pada anak.

Baca Juga: Ini Sinopsis Anime Jujutsu Kaisen 0, Tayang di Bioskop CGV Rita Supermall dan Rajawali Cinema Purwokerto

Seoarang anak juga perlu dipantau/diperiksa kesehatannya secara teratur, misalnya dengan penimbangan anak minimal 8 kali setahun dan dilakukan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) minimal 2 kali setahun.

Selain itu juga dengan melakukan pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan bulan Agustus.


Hal in dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini dan menanggulangi bila ada penyakit dan gangguan tumbuh-kembang, mencegah penyakit serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

2. Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):

Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (bahkan sejak dalam kandungan), anak mutlak memerlukan ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya. Penerapan pola asih yang baik pada anak akan memperkuat hubungan batin antara orang tua dan anak hal ini yang dapat memupuk rasa kasih sayang antara anak, orangtua dan antar sesama.

Baca Juga: 14 Maret 2004 Vladimir Putin Terpilih sebagai Presiden Rusia, Berikut Tempat Rahasianya yang Jarang Diketahui

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan rasa aman dan nyaman sehingga anak merasa dilindungi, kemudian peran orang tua untuk memperhatikan minat, keinginan, dan pendapatnya.

Seorang anak yang masih dalam proses perkembangan, saat akan melakukan suatu aktivitas seorang anak memerlukan contoh dari orang tua atau bukan dengan cara dipaksa.

Seoarang anak saat akan dan telah melakukan kegiatan juga perlu dibantu, didorong/dimotivasi, serta dihargai. Hal ini berkesinambungan dengan pola pendididikan dengan penuh kegembiraan, melakukan koreksi dengan kegembiraan dan kasih sayang (bukan ancaman/ hukuman) akan berpengaruh postif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Kebutuhan stimulasi/latihan/rangsangan/bermain (ASAH):

Dalam penerapannya pola asah adalah upaya merawat anak yang bertujuan untuk mengasah dan merangsang segala kemampuan yang dimiliki anak dan memunculkan bakatnya yang masih tersimpan.

Baca Juga: Sempat Diposting, Lamaran Gangga Untuk Awkarin Ternyata Cuma 'Prank', Karin Novilda : I’m sorry for everything

Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pola pendidikan dan pembelajaran secara konsisten dan berkisanambungan, misalnya dengan memberikan latihan untuk merangsang otak dan melakukan permainan.

Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak.

Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak optimal perlunya peran orang tua untuk memberikan kebutuhan dasar pada anak.

Baca Juga: Babinsa dan Forkopimcam Maos Cilacap Sidak Minyak Goreng di Gudang Pertokoan, Hasilnya Mencengangkan

Perhatian penuh orang tua akan kebutuhan dasar anak ini harus mulai dilakukan mulai dari masa dewasa saat seseorang akan melakukan pernikahan. Hal ini berkelanjutan saat anak masih di dalam kandungan sampai anak tumbuh pada usia remaja.

Pemahaman akan kebutuhan dasar anak ini dapat dilakukan dengan menerapkan pola asuh, asih dan asah yang baik.***

Editor: Lutfi Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler