Pertempuran Paling Bedarah, Rusia Bombardir Donbass, Belarus Ikutan Serang Disaat Ukraina Tak Berdaya

17 Juni 2022, 16:30 WIB
Pertempuran Paling Bedarah! Rusia Bombardir Donbass, Belarus Ikutan Serang Disaat Ukraina Tidak Berdaya /Reuters/

CilacapUpdate.com - Pertempuran Donbass pada hari ke-114 dianggap sebagai pertempuran berdarah. Ini dikonfirmasi oleh pemerintah Zelensky dan gubernur wilayah Luhansk, Sergey Haidai dalam sebuah pernyataan.

Selama pertempuran di wilayah Donbass, tentara Rusia selalu mengungguli tentara Ukraina dalam artileri dan kemampuan udara.

Bahkan hari ini, dukungan senjata Barat tidak dapat menandingi kekuatan artileri tentara Rusia di Timur, dan ada desas-desus bahwa Belarus akan melancarkan serangan ke Ukraina.

Dilaporkan oleh Kyiv Independent pada 17 Juni 2022, saat Ukraina mendekati titik batas pasukan Ukraina di Donbass. Belarus harus diprediksikan akan serang dari empat arah, seperti yang dikatakan Presiden Ukraina.

Baca Juga: Recep Tayyip Erdogan Rencanakan Serang Suriah Utara, Bentrokan Senjata Iran dan Turki Tak Dapat Dihindari

Pada hari Jumat, 17 Juni 2022, Presiden Zelensky menyerukan pemeriksaan kesiapan jika terjadi invasi ke Belarus.

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov mengatakan Zelensky mengadakan pertemuan untuk menilai ancaman invasi lain ke Belarus dan meminta pemeriksaan kesiapan di empat zona area.

Menghadapi kondisi yang mendesak dan sulit dari tentara Ukraina di Donbass, pemerintah Ukraina menyalahkan Barat karena tidak mengirimkan bantuan tepat waktu dan menyebabkan tentara Ukraina di medan perang menderita korban setiap hari.

Dalam laporan baru-baru ini oleh reporter Axios World Dave Lawler, dia berkata:

Baca Juga: Panduan Jamaah yang Tersesat di Masjidil Haram, Ini Petunjuk Petugas Perlindungan Jamaah

“200 sampai 500 tentara Ukraina tewas setiap harinya di Donbass dan total korban harian bisa mencapai 1.000,” kata Davyd Arakhamia, yang memimpin negosiasi hari ini.

Di sisi lain, Zelensky menempatkan korban tewas antara 60 dan 100 selama dua minggu terakhir.

Menurut laporan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, lebih dari 40 negara sekutu AS telah mengirim bantuan militer ke Ukraina.

Pada 24 Februari 2022, Amerika Serikat telah mengalokasikan lebih dari 5,6 miliar dolar untuk membantu Ukraina.

Baca Juga: Ikut Campur Dalam Invasi Ukraina, Rusia Rencanakan Cabut Status Kemerdekaan Republik Lituania

Pada hari ini, 16 Juni 2022, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan bahwa aliansi tersebut siap untuk menyediakan senjata untuk Ukraina.

Sementara itu, penasihat Presiden Zelensky, Mykhailo Podolyak, menginformasikan sejumlah bantuan militer yang harus diterima Ukraina untuk dapat mengakhiri perang dengan Rusia.

“Untuk mengakhiri perang kita membutuhkan senjata berat, 1.000 howitzer kaliber 155 mm, 300 MLRS, 500 tank, 2.000 kendaraan lapis baja, 1.000 drone,” tulis Penasihat Presiden Ukraina pada Senin, 13 Juni 2022.***

 

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: Kyiv Independent

Tags

Terkini

Terpopuler