CilacapUpdate.com - Yoon Suk yeol terpilih menjadi Presiden Korea Selatan, kalimat 'imigrasi ke Kanada' menjadi trending topik di twitter Korea Selatan sejak Kamis 10 Februari 2022 dini hari.
Kalimat tersebut menjadi trending atas respon netizen Korea Selatan mengenai terpilihnya Yoon Suk-yeol sebagai Presiden Korea Selatan selanjutnya.
Yoon Suk yeol merupakan kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat yang dulunya pernah menjabat sebagai Jaksa Agung periode 2019-2021.
Baca Juga: 10 Maret di Masa Lampau, Club Chelsea FC Berdiri, Berikut Sejarah Hari Ini di Masa Lampau
Ia memenangkan pemilihan Presiden dengan total suara 48,56% mengalahkan saingan utamanya Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang memiliki 47,83% suara.
Netizen Korea Selatan ramai membicarakan keinginannya untuk imigrasi ke Kanada karena Presiden terpilih merupakan seorang konservatif yang prinsipnya terkenal menimbulkan kontroversi.
Beberapa kemungkinan yang terjadi setelah Yoon Suk yeol terpilih menjadi Presiden, sudah diutarakan oleh rakyat Korea Selatan. Berikut arah kebijakan yang kemungkinan terjadi saat Korea Selatan dipimpin oleh Yoon Suk-yeol.
Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Transfer GoPay ke Rekening Bank, Metode Ini Cocok Bagi yang Suka Nongkrong
1. Keras dalam menghadapi Korea Utara
Kebijakan yang akan diambil Yoon Suk-yeol dalam menghadapi Korea Utara kemungkinan akan lebih keras dan lebih menentang Korea Utara. Terlebih karena Korea Utara baru-baru ini melakukan uji coba rudal balistiknya.
“Perdamaian hanya dapat dipertahankan jika ada pencegahan yang kuat. Perang hanya dapat dicegah dengan menunjukkan kemampuan serangan terlebih dahulu. Seperti yang telah kita lihat di Ukraina, keamanan dan perdamaian nasional suatu negara tidak dapat dilindungi oleh kertas dan tinta (perjanjian)," kata Yoon Suk-yeol saat debat presiden bulan lalu.
Dikutip dari The Korea Times, Yoon Suk-yeol juga menambahkan bahwa jika memungkinkan, Korea Selatan akan melancarkan serangan pendahuluan melalui sistem Kill Chain yang ada di negaranya.
Pendapat yang dikemukakannya memberi gambaran bagaimana ia akan merespon serangan yang menyerang rakyatnya.
Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Transfer GoPay ke Rekening Bank, Metode Ini Cocok Bagi yang Suka Nongkrong
2. Beraliansi dengan Amerika Serikat
Dalam debat Presiden yang digelar pada Februari lalu, Yoon Suk-yeol menegaskan bahwa ia akan mementingkan untuk menjalin aliansi dengan negara lain agar Seoul dapat terlindungi.
"Dengan adanya tragedi Ukraina, orang Korea menyadari betapa pentingnya keamanan nasional. Pertahanan nasional yang kuat serta aliansi yang baik diperlukan untuk mencegah perang," kata Yoon Suk-yeol.
Penekanan pentingnya hubungan aliansi ditujukan kepada AS yang dianggap dapat melindungi negaranya dari ancaman nuklir Pyongyang.
3. Kembali suburnya budaya misogini
Salah satu janji kampanye Yoon Suk-yeol adalah menghapus Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (Ministry of Gender Equality and Family) dan menggantinya dengan kementerian baru yang mengurus mengenai anak-anak, keluarga dan isu demografi.
Dihapusnya Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga tentu akan menurunkan kewaspadaan terhadap feminisme yang akhir-akhir ini sedang tumbuh di Korea Selatan.
Sehingga budaya misogini atau rasa kebencian yang ekstrem terhadap perempuan, dikhawatirkan akan kembali memuncak. Perempuan akan lebih mudah didiskriminasi dan dijadikan objek bagi para penganut misogini.
Beberapa alasan diatas yang menjadikan warga Korea Selatan ingin pindah negara dan memilih Kanada sebagai calon tempat tinggal barunya.***