Network
CilacapUpdate.com - Penyakit endometriosis, yang ditandai oleh pertumbuhan jaringan mirip endometrium di luar rahim, mempengaruhi sejumlah wanita produktif, terutama dalam rentang usia 25-35 tahun. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor risiko seperti riwayat keluarga, menstruasi yang dimulai pada usia dini, atau perdarahan menstruasi yang melimpah telah teridentifikasi sebagai pemicu kondisi ini.
Penelitian terbaru menyoroti potensi pencegahan endometriosis melalui pemberian ASI eksklusif. Dalam sebuah studi yang melibatkan 72.394 perempuan dan berlangsung selama 20 tahun, para peneliti di Brigham and Women’s Hospital menemukan kaitan yang signifikan antara durasi menyusui dan risiko endometriosis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memberikan ASI eksklusif selama periode yang lebih lama memiliki risiko yang lebih rendah terkena endometriosis.
Dikutip dari laman resmi healthline.com, sebanyak 40% wanita yang memberikan ASI eksklusif selama 3 tahun berturut-turut memiliki risiko lebih rendah terkena endometriosis dibandingkan dengan mereka yang memberikan ASI eksklusif selama kurang dari 1 bulan.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa setiap penambahan 3 bulan ASI eksklusif memiliki hubungan dengan penurunan risiko sebesar 8% terhadap endometriosis.
Bahkan, wanita yang secara rutin memberikan ASI eksklusif selama 18 bulan memiliki risiko 30% lebih rendah terkena endometriosis.
Menurut peneliti, mekanisme hormonal yang terjadi selama menyusui dapat mempengaruhi penundaan menstruasi, seperti kadar hormon estrogen yang rendah atau peningkatan oksitosin.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap wanita yang sudah memiliki endometriosis sebelum kehamilan.
