1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): Salah satu fungsi utama Waduk Jatigede adalah sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Dengan daya listrik sebesar 110 megawatt, PLTA ini telah menjadi sumber energi yang penting bagi wilayah Jawa Barat.
2. Pemasok Air Bersih: Selain sebagai PLTA, Waduk Jatigede juga berfungsi sebagai pemasok air bersih untuk masyarakat sekitar. Air yang disediakan oleh bendungan ini menjadi sumber kehidupan bagi ribuan warga di sekitarnya.
3. Pusat Pengairan untuk 90.000 Hektar Lahan: Waduk Jatigede bukan hanya berdampak pada Kabupaten Sumedang. Lebih dari 90.000 hektar lahan di tiga kabupaten berbeda, yaitu Cirebon, Indramayu, dan Majalengka, menerima manfaat dari pusat pengairan yang disediakan oleh Waduk Jatigede.
Kisah Tertunda Pembangunan Bendungan Jatigede
Namun, yang membuat cerita ini semakin menarik adalah sejarah pembangunannya. Masa pemerintahan Hindia Belanda melibatkan rencana untuk membangun tiga bendungan di aliran Sungai Ciamuk, termasuk Waduk Jatigede.
Namun, rencana ini dihadapi dengan penolakan dari masyarakat setempat. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membatalkan proyek tersebut.
Meskipun proyek ini terbengkalai selama beberapa waktu, Waduk Jatigede akhirnya dapat direalisasikan pada tahun 2007 dan diresmikan pada tahun 2015. Proses pembangunannya sendiri adalah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan.
Meredam Banjir dan Manfaat Lainnya
Selain manfaat utama yang telah disebutkan, Waduk Jatigede juga memainkan peran penting dalam pengendalian banjir.
Dengan bendungan yang besar, Waduk Jatigede mampu meredam banjir di kawasan Jabar seluas 14 ribu hektar lahan, memberikan perlindungan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat di sekitarnya.