Hasil observasi awal dari JICA telah diterima dan sekarang langkah selanjutnya adalah melakukan Feasibility Studies (FS) atau uji kelayakan.
Ini adalah langkah yang sangat penting dalam menentukan apakah proyek ini dapat dilaksanakan dengan sukses.
Jika semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana, maka tahap ground breaking untuk pembangunan MRT Surabaya Jatim kemungkinan akan dimulai pada tahun 2024.
Ini adalah kabar baik bagi warga Surabaya yang telah lama menantikan transportasi massal modern ini.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengenai rute MRT ini. Awalnya, JICA berencana untuk membangun jalur MRT ke arah utara, tetapi ada aspirasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengubah rencana tersebut. Mereka lebih cenderung untuk membangun MRT dari barat ke timur.
Rute yang diusulkan akan dimulai dari Wonokromo, berlanjut ke arah Kertajaya, dan kemudian terhubung ke Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Rute ini tidak hanya akan memudahkan mobilitas dalam kota tetapi juga akan menghubungkan kawasan kampus C Universitas Airlangga dengan jembatan Suramadu.
Ini adalah kabar yang sangat diantisipasi oleh warga Surabaya yang telah lama merindukan alternatif transportasi yang lebih modern dan efisien.